Kepercayaan terhadap sihir ternyata sudah ada sejak ribuan tahun silam. Bahkan, orang-orang zaman dulu menuliskannya dalam sebuah kitab atau tablet. Apa saja?
Magis dan sihir disebut-sebut sama tuanya usianya dengan peradaban manusia di bumi. Sejumlah ekspedisi arkeologi pernah menemukan manuskrip berupa teks-teks sihir kuno di sejumlah negara dunia.
Sihir umumnya digunakan dalam ritual-ritual untuk mengusir roh jahat, mengubah realitas, dan meramal peristiwa masa depan yang diyakini masyarakat tertentu. Mereka akan meninggalkan suatu persembahan bagi roh-roh yang terlibat sebagai bentuk dari pemujaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada masa sebelum masehi, sihir banyak digunakan di masyarakat Mesopotamia, Mesir, Yudea, Romawi, dan Yunani kuno. Pada masa setelah masehi, sihir tertulis dalam bentuk kitab-kitab yang disebut juga sebagai "Grimoires".
Grimoires merupakan buku-buku yang berisi campuran mantra, rahasia alam, sulap, dan kebijaksanaan kuno. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi para peneliti untuk bisa menerjemahkan arti dari teks tersebut.
Berikut 4 Kitab Sihir Kuno Tertua di Dunia yang Pernah Ditemukan:
1. Tablet Maqlu
Tablet Maqlu merupakan teks mantra masyarakat Mesopotamia kuno yang berisi ritual-ritual pembakaran. Barang yang dibakar dalam ritual adalah patung-patung tidak bernama yang dipercaya sebagai alat penyalur sihir.
Tablet Maqlu diperkirakan ditulis pada tahun 700 Sebelum Masehi. Dilansir dari Wuerzburg University, Ritual akan berlangsung selama satu malam dengan membacakan lebih dari seratus mantra.
Tablet Maqlu mencakup seratus mantra dalam delapan lauh atau lempengan batu dan petunjuk upacara juga dalam sebuah lauh batu. Teks mantra ini justru dibuat untuk memulihkan kondisi orang yang terkena sihir atau disebut upacara anti-sihir.
Korban yang sekarat akan dikembalikan ke kehidupan semula dengan penyucian atau pembatalan sihir. Sihir akan dikirimkan kembali kepada mereka yang mengirim.
2. Mantra Cinta Mesir Kuno
Para ilmuwan akhirnya berhasil memecahkan teka-teki arti teks sihir Mesir kuno yang berusia 1300 Tahun, Teks sihir tersebut ditafsirkan sebagai resep untuk mencari cinta.
Dalam teks mantra cinta ini tergambar dua makhluk serupa burung yang saling berhadapan dengan penggalan kalimat tentang tokoh dan peristiwa dalam Alkitab. Sihir mantra cinta Mesir ditulis dalam bahasa Koptik, bahasa Mesir kuno yang menggunakan alfabet Yunani.
![]() |
Dilansir dari Science Alert, seseorang dari Universitas Strasbourg Perancis, Korshi Dosoo, melakukan perbandingan antara sihir mantra cinta ini dengan artefak-artefak papirus lainnya.
"Gambar ini menunjukkan kesamaan dengan sejumlah tablo serupa dari teks lain bergenre sama, dan analisis terhadap gambar-gambar ini, serta bukti tekstual, menunjukkan bahwa gambar-gambar tersebut dapat dipahami sebagai representasi ritual yang dimaksudkan untuk menyatukan dua kekasih," tulis Dosoo.
Teks sihir mantra cinta ini disimpan di Universitas Macquarie, Australia, bersama dengan 900 fragmen papirus lainnya.
3. Kitab Raziel Sang Malaikat
Kitab Raziel Sang Malaikat atau Sefer Raziel HaMalakh adalah sebuah kitab yang berisi pengetahuan tentang alam semesta, termasuk astrologi planet-planet tata surya, kematian, kelahiran, dan reinkarnasi. Kitab ini diperkirakan ditulis pada zaman kuno akhir abad ke-12 dan 13 dalam bahasa Ibrani dan Aram.
Kitab Raziel Sang Malaikat berkaitan dengan ajaran Kabbalah yang merupakan cabang tradisi mistik Yunani. Dalam salah satu ritualnya, ayam jantan putih disembelih untuk menurunkan hujan.
![]() |
Dikutip dari Ancient Origin, malaikat Raziel memiliki arti "rahasia Tuhan", sehingga sering disebut juga "malaikat misteri" dan "penjaga rahasia".
Malaikat Raziel digambarkan sebagai sosok yang bersayap biru, menggunakan jubah abu-abu, dan aura kuning melingkar di sekitar kepalanya.
Baca juga: Foto: Kasus Turis-turis Telanjang di Bali |
4. Liturgi Mitras
Liturgi Mitras merupakan salah satu papirus sihir Yunani kuno yang paling terkenal. Papirus sihir Yunani adalah sebutan para ahli untuk papirus Mesir Kuno pada masa Yunani-Romawi.
Gulungan papirus ini berisi manuskrip sihir, mantra, himne, dan ritual-ritual. Ahli sejarah menganalisa bahwa penulisan paripus-paripus berkisar antara 100 sebelum masehi hingga 400 masehi.
Liturgi Mitras pertama kali diterjemahkan oleh Albrecht Dieterich pada Tahun 1903. Menurut Dietrich, penulisan teks sihir ini dilakukan antara tahun 100-150 SM.
Dalam buku Marvin Meyer, The Ancient Mysteries: A Source Book of Sacred Texts, Liturgi Miras terbagi dalam dua hal. Bagian 475-750 membahas tentang pendakian jiwa secara spiritual untuk bisa bertemu Dewa Mithras dan bagian 751-834 yang berisi cara memberlakukan liturgi.
------
Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan