Bos Ryanair dikecam oleh aktivis iklim di Brussels. Mukanya terkena lemparan kue tart dalam jumlah yang cukup banyak.
Dilansir dari CNN, Senin (11/9/2023), adalah CEO Michael O'Leary yang terkena lemparan itu. Para aktivis iklim mengaku kecewa dengan kebijakan yang ia dan perusahaannya jalankan.
O'Leary berada di luar kantor Komisi Eropa dan bersiap untuk menyampaikan petisi yang menyerukan agar penerbangan berlebihan dilindungi selama ada aksi pemogokan kontrol lalu lintas udara. Kemudian dia dipukul dengan kue tart atau krim oleh dua aktivis iklim.
Bos maskapai penerbangan tersebut telah mendesak para pemimpin Eropa untuk mengizinkan penerbangan yang melakukan perjalanan melalui wilayah udara Prancis, tetapi tidak lepas landas atau mendarat di tanah Prancis, untuk dikecualikan dari pembatasan yang diberlakukan menyusul pemogokan oleh pengawas lalu lintas udara di negara tersebut.
Ryanair mengatakan sejauh ini pihaknya telah mengumpulkan 1,8 juta tanda tangan pada petisi online dari masyarakat.
Insiden pelemparan kue tart tersebut terekam dalam video. Para aktivis terdengar berteriak: "Selamat datang di Belgia. Hentikan polusi pada pesawat-pesawat sialan itu."
Tahun lalu, penerbangan menyumbang 2% dari emisi karbon dioksida terkait energi global, menurut Badan Energi Internasional.
Setelah terkena lemparan kue tart, pimpinan maskapai penerbangan terbesar di Eropa tersebut terus berbicara kepada media di luar gedung UE dan mengatakan, "Kami di sini untuk membahas petisi tersebut. Saya suka kue krim. Itu adalah favoritku," katanya.
Dia kemudian menjilat sebagian krim dari tangannya dan menambahkan, "Ini kue yang enak," imbuh dia.
Maskapai penerbangan bertarif rendah ini juga mengomentari aksi tersebut: "Sayang sekali krim berbahan dasar kedelai, pastinya tidak selezat krim aslinya," kata perusahaan itu di platform media sosial "X," yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Ryanair mendapat manfaat dari lonjakan perjalanan setelah pandemi. Perusahaan melaporkan laba sebesar 663 juta euro untuk tiga bulan yang berakhir pada bulan Juni.
Jumlah itu hampir empat kali lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Karena, pemesanan sangat terpengaruh oleh invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
Baca juga: 3 Tips Bisa Tidur Pulas Dalam Pesawat |
Simak Video "Video: Salju Abadi di Puncak Jayawijaya Diprediksi Punah pada 2026"
(msl/fem)