Deretan Kasus Kebakaran di Tempat Wisata: Kecerobohan Pengunjung- Faktor Cuaca

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Deretan Kasus Kebakaran di Tempat Wisata: Kecerobohan Pengunjung- Faktor Cuaca

Syanti Mustika - detikTravel
Sabtu, 16 Sep 2023 08:22 WIB
Foto udara kendaraan melintas di ruas jalan di kawasan Gunung Bromo, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2023). Akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 274 hektar yang terjadi di kawasan itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menutup total aktivitas wisata di Gunung Bromo. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/Spt.
Kebakaran di kawasan Gunung Bromo ( ANTARA FOTO/Muhammad Mada)
Jakarta -

Selain Bromo, beberapa tempat wisata ini mengalami kebakaran juga karena ulah pengunjung. Salah satu penyebabnya adalah membuang puntung rokok sembarangan.

detikcom telah merangkum, Sabtu (16/9/2023), sederet kasus kebakaran di destinasi wisata yang berawal dari kecerobohan pengunjung yang tak mengindahkan peraturan.

1. Kebakaran Kawah Putih Ciwidey

Kebakaran terjadi pada tanggal 7 Oktober 2019 dan api melahap kawasan objek wisata Kawah Putih, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Butuh waktu yang lama juga bagi petugas untuk memadamkan api. Hingga Senin malam, sekitar pukul 22.00 WIB, kebakaran masih berlangsung. Titik awal api berada di Sunan Ibu, masuk area Kawah Putih, lalu kini merembet ke area Sunan Bapa.

Petugas gabungan TNI, Polri, Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung terus berjibaku memadamkan api.

ADVERTISEMENT

"Lahan yang terbakar sekitar lima hektare," kata Kapolsek Ciwidey AKP Ivan Taufik melalui pesan singkat.

Ivan menuturkan penyebab kebakaran diduga gegara puntung rokok yang dibuang sembarangan. Belum diketahui siapa yang membuang puntung rokok tersebut.

2. Kebakaran di Taman Nasional Komodo

Terdapat beberapa kasus kebakaran yang menimpa Taman Nasional Komodo. Salah satunya adalah kebakaran Gili Lawa di tahun 2018. Kebakaran yang terjadi di Gili Lawa Rabu malam lalu (1/8/2018), disinyalir terjadi karena adanya sumber api akibat kelalaian manusia.

Berdasarkan surat edaran saat itu, pihak Taman Nasional Komodo mengimbau agar semua wisatawan tidak membawa atau menyalakan sumber api dalam bentuk apa pun.

"Terkait kebakaran di Gili Lawa, pihak Taman Nasional Komodo memberi sejumlah imbauan pada wisatawan. Salah satunya jangan menyalakan api dan merokok," bunyi poin kedelapan dari surat edaran.

Setelah melakukan investigasi, polisi mengatakan penyebab kebakaran di padang savana di Gili Lawa, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebabkan faktor alam. Kesimpulan itu berdasarkan hasil pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) cabang Denpasar Bali terkait tidak ditemukannya residu bahan hidrokarbon di lokasi kebakaran.

"Sesuai informasi dari penyidik Polres Manggarai Barat bahwa penyidik baru saja kemarin mendapatkan hasil labfor, di mana hasilnya tidak ditemukan hidrokarbon pada pulau yang terbakar," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada detikcom, Jumat (7/9/2018).

"Diperkirakan penyebab kebakaran akibat open flame, seperti gesekan benda yang mudah terbakar di lahan terbuka," dia menambahkan.

Juga, pada Agustus 2021, sabana di Laju Pemali di Taman Nasional Komodo terbakar seluas 10 hektar. Diduga kebakaran karena kemarau panjang dan cuaca yang sangat panas.

3. Kebakaran di Bukit Kandis, Bengkulu

Dikutip dari Antara, pada bulan September 2019, kebakaran terjadi di Bukit Kandis, Bengkulu. Diduga api muncul karena puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh pengunjung.

"Pihak kepolisian menduga ada dua atau tiga pengunjung yang datang sembari membawa gitar naik ke atas bukit," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bengkulu Tengah, Bambang Irawan.

Ia menyebutkan bahwa api pertama kali muncul dari atas bukit dan percikan api yang berasal dari atas jatuh ke bawah yang menyebabkan timbulnya api dari bawah.

Selanjutnya kebakaran Gunung Rinjani

Simak Video 'Kala Pihak WO-Calon Pengantin Salahkan Angin dan Rumput Kering Bromo':

[Gambas:Video 20detik]



4. Kebakaran di Gunung Rinjani

Pada awal Agustus 2023, Gunung Rinjani juga mengalami kebakaran hutan. Kepala Balai TNGR Dedy Asriadi mengatakan lahan yang terbakar seluas 205 hektare.

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) memastikan kebakaran yang terjadi di Gunung Rinjani telah padam. Api yang melalap jalur pendakian Aik Berik dan Tetebatu itu dipastikan padam pada Selasa sore (8/8/2023).

Dia menambahkan kebakaran lahan berdampak pada tumbuhan semak belukar, pohon bangsal, dan pohon cemara. Dedy mengatakan penyebab kebakaran masih diselidiki.

"Untuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh aparat," katanya.

Imbas kebakaran tersebut, jalur pendakian melalui Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, serta Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, ditutup sementara. Jalur itu ditutup mulai 7 Agustus 2023.

Di bulan Juni 2018, Gunung Rinjani juga mengaalmi kebakaran sekitar jalan masuk pendakian Sajang di atas areal seluas sekita 20 hektar. Api pun berhasil dipadamkan oleh para petugas taman nasional dengan bantuan polisi, TNI, dan juga masyarakat sekitar.


5. Kebakaran Gunung Bromo

Kebakaran Gunung Bromo yang terjadi sejak sepekan lalu, Rabu (6/9) disebabkan percikan api flare dari foto prewedding calon pengantin dari Surabaya. Butuh waktu sembilan hari untuk memadamkan api yang melahap 500 hektar lahan Gunung Bromo. Balai Besar TNBTS belum bisa menyebut secara detil nilai kerugian akibat kebakaran yang terjadi sejak 6 September 2023 lalu itu.

Berdasarkan laporan tertulis penyelidikan kasus kebakaran hutan Bromo dari pihak kepolisian, dari tangan tersangka manajer WO yang bertanggung jawab atas aktivitas prewedding itu, polisi menyita 5 selongsong flare atau asap warna merek Golden Eye dan sebuah korek berwarna merah muda.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengakibatkan seluruh akses wisata ditutup. Pelaku bisnis tour dan travel di Bromo pun merugi. Termasuk layanan jip Bromo yang juga terkena imbas.

Imbas lainnya, saluran air bersih ke enam desa yang ada di Kecamatan Sukapura terputus. Enam desa yang berada di Kecamatan Sukapura, Probolinggo itu adalah Desa Ngadirejo, Desa Wonokerto, Desa Ngadas, Desa Jetak, Desa Wonotoro, dan Desa Ngadisari.

Di sisi lain, kebakaran Bromo juga berdampak buruk bagi flora dan fauna di sana. Gunung Bromo merupakan habitat bagi flora dan fauna, termasuk yang langka.


Hide Ads