10 Tahun Lalu Kemalingan, Kebakaran Museum Nasional Diduga Sengaja

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

10 Tahun Lalu Kemalingan, Kebakaran Museum Nasional Diduga Sengaja

Weka Kanaka - detikTravel
Minggu, 17 Sep 2023 12:09 WIB
Kondisi Museum Nasional pagi ini, Minggu (16/9/2023)
Museum Nasional (Weka Kanaka/detikcom)
Jakarta -

Museum Nasional mengalami masa yang sulit di Bulan September 10 tahun lalu. Kalau dulu kemalingan, kini Museum Nasional hangus oleh api.

Museum Nasional dilahap si jago merah pada Sabtu (16/9/2023) pukul 20.08 WIB. Kebakaran itu terlihat di gedung A Museum Nasional atau Museum Gajah.

Kejadian ini seakan mengingatkan Museum Gajah akan rasa perih sepuluh tahun lalu. Tepat di bulan September tahun 2013 terjadi pencurian artefak bersejarah dari Mataram kuno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pegiat Asep Kambali angkat suara, ia menyayangkan kejadian ini.

"Yang sangat menyedihkan adalah tahun 2013 bulan September tanggal 11 September, itu terjadi pencurian empat koleksi emas Mataram kuno di sini," ujar Asep Kambali saat di lokasi, Minggu (17/9).

ADVERTISEMENT
Asep Kambali di Museum NasionalAsep Kambali di Museum Nasional Foto: (Weka Kanaka/detikTravel)

Asep menyebut hal ini perlu ditelisik, apakah ada kesengajaan terkait kebakaran yang terjadi, atau karena kelalaian saja.

"Sekarang bulan September, di bulan yang sama terjadi kebakaran. Saya enggak tahu ini maksudnya apa, apakah ada kesengajaan atau tidak," imbuhnya.

Menurutnya, kebakaran ini bukan lah musibah, melainkan suatu kelalaian manusia dan mesti segera diinvestigasi.

"Dia adalah bencana yang disebabkan kelalaian manusia, jadi sudah pasti ini bukan musibah yang diratapi tapi justru bencana yang harus ditelusuri investigasi siapa pelaku dan apa motif dari kebakaran ini," ucapnya.

"Apakah betul hanya perbaikan, ada korsleting, atau ada semata-mata ingin menghilangkan data sejarah di masa lampau," ia menambahkan.

Asep berujar kecurigaan ini justru terbersit dari respons para pengikutnya di media sosial.

"Jadi memang secara umum masyarakat melihat, bahwa hari ini ketika terjadi musibah atau bencana pada gedung atau objek vital terutama gedung bersejarah, saya kira pemikiran itu selalu ada di masyarakat," ujarnya.

"Apa karena mengalihkan isu misalnya ada kemalingan sehingga akhirnya dibakar, kan macam-macam. Ada benda yang dicuri, dihilangkan, dijual, kemudian ditutup biar nggak kelihatan, kan kita nggak ada yang tahu, itu kan konspirasi-konspirasi," pungkasnya.




(bnl/bnl)

Hide Ads