Pariwisata massal yang terjadi di Venesia bikin ahli dan UNESCO khawatir. Namun, Venesia membantah penilaian itu dan menyebut baik-baik saja.
Dilansir dari AP News pada Senin (18/9/2023), UNESCO meloloskan Venesia dari daftar warisan dunia terancam rusak. Keputusan direspons positif oleh Wali Kota Veensia Luigi Brugnaro.
Keputusan itu diresmikan di Arab Saudi. Di saat bersamaan UNESCO memuji kebijakan baru Venesia untuk memungut biaya dari turis harian.
"Jangan sesat, Venesia tidak dalam bahaya," kata Wali Kota Brugnaro.
Venesia juga berhasil menghindari daftar yang sama pada dua tahun lalu. Saat itu, Venesia mengumumkan larangan masuknya kapal pesiar melewati Kanal Guidecca dan Lapangan Santo Markus.
Namun keputusan ini membuah para ahli jengkel. Warga lokal juga muak dengan overtourism yang membuat kota itu jadi sumpek dan sesak.
Jane Da Mosto, direktur eksekutif dari LSM We Are Here Venice, mengatakan bahwa tarif masuk harian hanya memberikan citra rendah pada Venesia. Da Mosto kecewa dengan keputusan UNESCO.
"Saya berharap UNESCO melakukan sesuatu yang berani untuk mengembalikan harapan kita pada konvensi yang mengatur situs warisan dunia," kata dia.
The Union of Concerned Scientist, sebuah perkumpulan peneliti, juga heran dengan keputusan UNESCO tersebut. Mereka mengatakan keputusan itu justru mengkhawatirkan.
"Keputusan itu menandakan tren yang mengkhawatirkan, itu menunjukkan negara-negara tidak bertanggung jawab dalam melindungi beberapa situs sejarah dan tak tergantikan di seluruh dunia," kata dia.
Untuk mendukung kekecewaan mereka, sebuah laporan tentang Venesia diterbitkan. Laporan itu menjelaskan semakin rentannya Venesia terhadap banjir besar dan kerusakan akibat air.
Italia memiliki waktu hingga Desember 2024 untuk menyajikan secara rinci tentang kemajuan kebijakan tersebut. Laporan itu akan dibahas pada pertemuan Komite Warisan Dunia pada 2025.
Simak Video "Video: Kala 'Jeff Bezos' Mejeng di Toilet Jadi Tontonan di Venesia"
(bnl/fem)