Sebuah desa di Prancis resah dengan kedatangan turis. Desa itu membatasi aktivitas wisatawan.
Dilansir dari Express UK pada Selasa (19/9/2023), sebuah desa di Prancis yang membatasi wisatawan itu Desa Gavarnie. Warga desa itu melarang mobil yang bukan milik warga memasuki desa pada siang hari. Tujuannya agar kawasan tersebut tidak macet dan tetap aman bagi pejalan kaki.
Jean Pinard, direktur Komite Pariwisata dan Kenyamanan Regional Occitanie (CRTL), menunjukkan data bahwa jumlah wisatawan desa meningkat, bahkan mengalahkan Pantai Mediterania.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: "Jangan Sesat, Venesia Tidak dalam Bahaya" |
"Desa kami yang indah sedang dirusak, desa ini dipenuhi wisatawan sehingga kami melarang mobil," katanya.
Jumlah pengunjung meningkat sebesar 13 persen dibandingkan tahun lalu. Desa ini populer sebagai tujuan favorit untuk aktivitas di luar ruangan seperti hiking.
Pinard menjelaskan bahwa pariwisata memberikan manfaat sekaligus kerugian. Pertama, pariwisata dapat membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Meningkatkan kemudahan bepergian dan keinginan akan pengalaman unik mengakibatkan lonjakan pengunjung ke daerah-daerah yang belum terjamah.
Sementara kerugian pariwisata adalah beban pada infrastruktur, sumber daya alam dan kehidupan sehari-hari penduduknya.
Kebijakan ini tentu menuai pro dan kontra dari masyarakat desa. Pinard menanggapi kekhawatiran itu dengan memyoroti pentingnya keseimbangan antara kebutuhan wisatawan dan pelestarian lingkungan.
"Kita perlu mencari solusi bersama untuk memastikan bahwa pariwisata di Pyreness tetap berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan pengunjung," kata dia.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan