Kabut tebal menyelimuti pantai selatan Yogyakarta beberapa waktu lalu. Yang membuatnya semakin horor adalah fenomena itu terjadi pada siang hari.
Analis Cuaca Stasiun Meteorologi Yogyakarta, M Nurhadi mengatakan fenomena kabut tebal saat siang hari sebenarnya merupakan hal yang lumrah. Terlebih di musim kemarau seperti saat ini.
"Untuk kabut memang sering terjadi ketika masuk musim kemarau," ujarnya saat dimintai konfirmasi detikJogja, Senin (25/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurhadi menjelaskan kemunculan kabut tebal ini disebabkan karena suhu di Jogja khususnya bagian selatan atau wilayah pesisir menjadi lebih rendah pada saat musim kemarau. Rata-rata sampai 23 derajat Celcius.
Di sisi lain, kelembaban udara saat musim seperti ini lebih tinggi. Berdasarkan data BMKG kelembapan udara di sekitar Pantai Gunungkidul berkisar 85 persen.
Perpaduan suhu dingin dan kelembaban tinggi itu memicu proses kondensasi atau perubahan wujud dari gas menjadi cair. Hal ini menciptakan kabut yang umumnya hanya muncul pada pagi atau malam hari, sekarang bisa terjadi saat siang hari.
"Untuk fenomena kabut yang terjadi disebabkan karena suhu yang dingin di Jogja bagian selatan pada pagi hari dan didukung dengan kelembaban yang tinggi sehingga proses kondensasi berupa pembentukan butiran uap air melayang di udara. Hal ini membuat jarak pandang secara mendatar berkurang," terangnya.
Terkait kabut yang muncul lebih tebal dari tahun-tahun sebelumnya, Nurhadi menyebut kondisi ini disebabkan karena musim kemarau yang lebih panjang.
Diberitakan sebelumnya sebuah postingan video yang memperlihatkan kabut tebal di perairan Pantai Selatan Gunungkidul saat siang hari menjadi perhatian di media sosial.
Video tentang fenomena kabut tebal di Pantai Gunungkidul itu diunggah akun Instagram @ceritagunungkidul. Video pendek itu disebut diambil di Pantai Baron pukul 11.27 WIB hari ini.
Dalam video itu tampak kabut menyelimuti perairan di selatan Pantai Baron. Selain itu, terlihat beberapa nelayan yang sedang memancing dikelilingi kabut. Mereka mengaku hanya berjarak 30 meter dari kabut dan tidak bisa melihat daratan ataupun laut lepas.
Baca artikel selengkapnya di detikJogja
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan