Ayah balita yang viral karena terekam mendaki Gunung Kerinci hingga plawangan menjelaskan alasan mengajak si anak. Ia ingin buah hatinya juga mencintai alam.
Rudy Kukuh Setiawan tak menyangka videonya mendaki gunung bersama anaknya yang akrab dipanggil Baby Anna itu viral. Kepada detikTravel, dia menceritakan bahwa video yang menghebohkan publik itu sebenarnya hanya potongan dari keseluruhan video perjalanannya mendaki Gunung Kerinci.
Dalam video viral ini, Rudy terkesan seperti memaksakan anaknya yang belum berusia 2 tahun untuk mendaki gunung. Padahal, saat itu Baby Anna minta turun dari gendongan dan berjalan sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau jalan sendiri otomatis saya harus megangi terus. Saya mau gendong dia nangis. Nangisnya itu karena digendong bukan karena jalan," kata Rudy ketika dihubungi detikTravel via telepon, Senin (25/9/2023).
"Jadi nggak ada saya suruh jalan sendiri. Jadi dari bawah sampai atas saya gendong terus," ia menegaskan.
Terlepas dari pro dan kontra yang bergulir dari cuplikan video tadi, Rudy tetap mengajak Baby Anna mendaki gunung. Rudy memang sering mengajak keempat anaknya mendaki karena keluarganya lebih suka menikmati wisata alam.
"Kalau saya sama istri memang hobi (mendaki). Lebih suka ke alam daripada ke mall. Karena anak-anak dari awal sudah kita ajak, akhirnya mereka juga senang," ujarnya.
Rudy mengaku tak pernah memaksa anaknya mendaki gunung.
"Kalau tujuannya kita mengajak anak naik gunung memang setiap orang tua punya tujuan yang terbaik untuk anaknya. Saya sendiri tidak memaksakan dia. Kalau suatu saat nanti nggak mau naik gunung saya tidak memaksakan," kata dia.
Lebih lanjut, Rudy juga mengatakan tak bakal mendaki bila kondisi anaknya sedang tidak fit. Namun, ia mengklaim bahwa anaknya selalu sehat ketika mendaki gunung.
"Kalau sakit, kita pasti nggak jadi naik meskipun sudah direncanakan beberapa minggu sebelumnya. Tapi alhamdullilah selama ini nggak pernah sakit waktu naik ataupun di atas rewel," kata dia.
Rudy berharap, dengan mengajak Baby Anna naik gunung, anak itu dapat mengenal alam sejak dini. Ia juga ingin momen-momen pendakian ini menjadi memori berharga buat keluarganya.
"Karena saya pecinta alam, inginnya anak saya juga menjadi seorang yang mencintai alam, bisa bermanfaat buat kelestarian alam. Jadi mendaki gunung itu bukan ingin dapat nilai dari banyaknya gunung yang didaki, disebut hebat dan sebagainya. Tapi untuk memori kita. Paling penting kita tidak memaksakan anak," kata dia.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit