Seorang turis mengakhiri liburannya dengan air mata. Bukan tangis bahagia tapi karena kecewa.
Dilansir dari USA Today pada Senin (2/10), seorang turis bernama Kimberly Mergits liburan ke Turki bersama rekannya. Turis asal Belgia itu memutuskan untuk berkunjung ke Manavgat.
Manavgat adalah sebuah area di Provinsi Antalya yang terkenal dengan reruntuhan bersejarah dan wisata air terjun. Perjalanan ke Manavgat hanya dilakukan satu hari saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mergits punya kebiasaan unik, dia selalu mengambil batu sebagai suvenir dari perjalanannya. Kali ini pun, Mergits melakukan ritual tersebut.
Namun kebiasaannya ini membuahkan malapetaka. Tiba di Bandara Antalya, Turki, koper Mergits ditolak masuk ke pesawat. Petugas bandara meminta Mergits untuk segera membuka koper.
Petugas melihat ada tiga buah batu di dalam koper Mergits. Satu batu memiliki ukiran bunga, dua lainnya tampak terbuat dari marmer.
Batu itu langsung disita oleh petugas. Mergits dituduh menyelundupkan aset budaya dan alam alias artefak. Ini melanggar hukum Turki.
Rekan Mergits diperbolehkan untuk pulang, hanya Mergits yang tetap tinggal. Ibu Mergits yang mendengar anaknya tak bisa pulang, langsung terbang ke Turki untuk menemani si anak yang sedang dalam proses penyelidikan hukum.
"Kami sebenarnya tidak tahu kapan proses itu akan terjadi. Mereka hanya menyuruh kami menunggu," ucapnya.
Para ahli dari Museum Antalya menyimpulkan bahwa batu-batu itu memiliki nilai arkeologis. Batu berukiran bunga merupakan dekorasi arsitektur dan dua lainnya diperkirakan batu lantai.
"Kami bersedia membayar denda, berapa pun akan kami bayar. Tapi jangan hukum penjara," ucap Mergits sambil menangis.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!