Relawan gabungan masih berupaya memadamkan api yang membakar hutan di Gunung Lawu. Api pertama muncul di kawasan Ngawi, Jawa Timur, lalu merembet hingga Karanganyar, Jawa Tengah.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Juli Padmi Handayani mengatakan ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam proses pemadaman ini. Selain objek yang mudah terbakar, cuaca kering, angin kencang, dan medan yang terjal juga menyulitkan proses pemadaman.
"Cara paling efektif untuk proses pemadaman ini dengan turun hujan. Saya minta doanya bersama, agar hujan bisa segera turun," kata Juli saat ditemui di Kantor BPBD Karanganyar, Selasa (3/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemkab minta warga salah istisqa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar sudah menggelar rapat untuk meminta agar masyarakat di setiap kecamatan menggelar salat istisqa.
"Kemarin rapat sudah kita minta agar setiap kecamatan menggelar salat berjamah untuk meminta hujan," ucapnya.
Baca juga: Gunung Lawu Terbakar, Warung Mbok Yem Viral |
Selain itu, siang ini Kepala BPBD Karanganyar, Kapolres Karanganyar, Damdim 0727/Karanganyar, Perhutani, dan Pemkab Karanganyar akan menggelar rapat untuk menentukan status kebencanaan. Dari rapat itu akan dibahas apakah proses pemadaman hutan di Gunung Lawu wilayah Karanganyar perlu menggunakan water bombing.
"(Water bombing) Belum, kita masih koordinasi dengan Kapolres, Bupati, Dandim, dan Perhutani. Penggunaan helikopter harus ada tahapannya dan persyaratan yang harus dipenuhi. Penetapan status, belum. Nanti kita koordinasi. Dengan status itu nanti bisa melayangkan surat dan sebagainya," kata dia.
Area yang terdampak
Hingga saat ini, proses pemadaman masih dilakukan dengan cara manual. Lokalisir api dengan sekat juga dilakukan agar titik api tidak meluas.
"Pemadamannya sebisanya, yang sekiranya tidak membahayakan, dan membuat pilar (sekat) agar api tidak merembet," pungkasnya.
Kebakaran hutan di Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar masih belum padam. Kebakaran itu merembet ke tiga kecamatan dengan sekitar 8 hektare lahan yang terdampak.
Kalakhar BPBD Karanganyar, Juli Padmi Handayani, mengatakan proses pemadaman masih difokuskan pada jalur pendakian Candi Cetho. Api yang berasal dari Ngawi, Jawa Timur, itu merembet hingga wilayah Karanganyar pada hari Minggu (1/10/2023).
"Karena angin mengarah ke utara, sebagian besar di Pos Babar, jalur pendakian Tambak (Berjo), dan Segoro Gunung (Ngargoyoso). Ada tiga kecamatan yang terdampak yakni Tawangmangu, Jenawi, dan Ngargoyoso dengan perkiraan luasan yang terbakar 8 hektare," kata Juli saat ditemui di Kantor BPBD Karanganyar, Selasa (3/10).
Pemadaman masih dilakukan tim relawan gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Perhutani, warga, dan komunitas lainnya. Juli menuturkan cuaca yang kering, angin kencang, dan sulitnya medan menjadi kendala dalam proses pemadaman.
Lokalisir api dengan membuat sekat dilakukan, agar api tidak terus merembet dan membesar.
"Masuk ke Karanganyar hari Minggu. Pertama bentuknya cincin, kemudian merembet karena ada angin dari timur ke barat, lalu barat ke timur. Kemarin jalur pendakian di Cemoro Kandang sudah bisa dikondisikan," ucapnya.
Dalam kebakaran ini, Juli mengatakan objek yang terbakar berupa ilalang, padang sabana, dan pohon cemara. Dia meyakini jika hujan turun, maka api bisa segera dipadamkan.
Artikel ini telah tayang di detikJateng.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana