Gerbang Torii terapung di Miyajima jadi salah satu ikon Negeri Sakura. Di balik kepopulerannya, Jepang siapkan pajak tambahan untuk turis.
Dilansir dari CNN pada Kamis (5/10), Kuil Itsukushima di Pulau Miyajima begitu tersohor dengan gerbang Torii terapung. Menjadi bagian dari Kota Hatsukaichi, Prefektur Hiroshima, Gerbang Torii Kuil Itsukushima sudah terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.
Saking populernya, tokoh-tokoh dunia tak melewatkan Gerbang Torii terapung sebagai destinasi liburan. Awal tahun ini, ada Presiden Joe Biden yang berkunjung ke sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Popularitas ini bagai dua sisi mata uang yang mengakibatkan kelebihan jumlah turis atau overtourism. Penduduk Kota Hatsukaichi telah lama berjuang melawan overtourism, sehingga muncullah dorongan untuk menerapkan pajak turis.
Pejabat akhirnya meresmikan kebijakan itu. Mulai Minggu (8/10), turis akan dikenakan pajak tambahan saat masuk ke Miyajima. Memang sih, pajak tambahan itu hanya Yen 100 atau sekitar Rp 10.000 per orang. Namun harga ini terasa makin mahal, karena harga kapal PP Hiroshima-Miyajima saja sekitar Rp 400 ribuan.
Namun jika turis ingin berkujung ke Miyajima beberapa kali, ada tiket terusan seharga YEN 500 atau sekitar Rp 52 ribu per orang. Tiket ini bisa digunakan selama setahun.
"Kami merasa perlu menciptakan lingkungan yang ramah bagi wisatawan, sekaligus menjamin penghidupan penduduk pulau," kata Shunji Mukai, pejabat departemen perencanaan kota.
Pajak tambahan ini nantinya akan digunakan untuk membangun dan meningkatkan infrastruktur Kuil Itsukushima. Sebut saja kamar mandi umum, pemeliharaan arsitektur kuil dan mendorong ekowisata di sana.
"Kami berharap wisatawan akan menjaga pulau seperti halnya penduduk setempat. Sebuah pulau yang memuja para dewa, kami akan memujanya sampai seribu tahun lagi," tulis Kuil Itsukushima dalam situs.
(bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit