Sebanyak 200 warga negara Italia yang terjebak di Israel akibat konflik dengan militan Hamas berhasil dipulangkan pada Selasa (10/10/2023) pagi waktu setempat. Masih ada 500 warga Italia lain yang akan segera dipulangkan.
Kelompok pertama tiba di Italia pada Selasa pagi dengan menggunakan dua pesawat militer, kata Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani di X. Mereka diterbangkan ke pangkalan udara Practica di Mare di Roma atas koordinasi kementerian luar negeri dan menggunakan pesawat Angkatan Udara Italia.
Italia berencana membuat dua kelompok penerbangan lagi untuk mengevakuasi warga di tengah pertempuran pasukan Israel dan militan Hamas.
"Dalam beberapa hari mendatang, lebih dari 500 warga Italia akan kembali ke tanah air dengan menggunakan pesawat pribadi ataupun militer," kepada parlemen seperti dikutip dari Antara.
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, mengunjungi Sinagoga Agung di Roma untuk menunjukkan solidaritas kepada Israel.
Hamas melancarkan serangan terhadap Israel dengan menembakkan serentetan roket dan menyerbu ke Israel melalui darat, udara, dan laut pada Sabtu (7/10)
Kelompok militan Palestina itu mengatakan serangan mengejutkan tersebut merupakan reaksi atas penyerbuan yang terjadi di Masjd Al Aqsa di Yerusalem Timur, yang diduduki Israel, serta peningkatan kekerasan oleh para pemukim terhadap warga Palestina.
Sebagai balasan, Israel melancarkan Operasi Pedang Baja terhadap Hamas di Jalur Gaza.
Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Palestina sudah meningkat menjadi 830 jiwa, termasuk 143 anak-anak dan 105 perempuan, kata Kementerian Kesehatan di Gaza pada Selasa pagi.
Kemenkes mengatakan jumlah warga yang terluka meningkat menjadi 4.250 orang. Sementara itu menurut surat kabar Israel, Haaretz, ada lebih dari 1.000 warga Israel yang kehilangan nyawa.
Simak Video "Video: Trump Ancam Kekacauan Terjadi di Gaza Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera"
(fem/fem)