KA Argo Semeru mengalami musibah anjlok dari rel. Tak hanya itu, apesnya ekor kereta api itu tertabrak KA Argo Wilis. Berikut penyebab dari kejadian itu.
Kecelakaan kereta api (KA) Argo Semeru dan KA Argo Wilis di Sentolo, Kulon Progo, mengakibatkan 31 orang luka-luka. Sementara, biang kerok anjloknya itu berasal dari bantalan rel kereta api yang mengalami erosi.
"Diketahui penyebab kecelakaan KA Argo Semeru rute Surabaya Gubeng-Gambir dipicu oleh masalah pada bantalan rel kereta api yang mengalami erosi," demikian keterangan yang diposting akun Instagram resmi Divisi Humas Mabes Polri, @divisihumaspolri seperti dikutip detikJogja, Rabu (18/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, KA Argo Semeru yang sedang melintas di jalur tersebut terkena imbasnya. Gerbong KA relasi Surabaya Gubeng-Gambir Jakarta itu menjadi miring hingga mengalami anjlok.
"Sehingga saat kereta melintasinya, kerikil pada bantalan rel mengakibatkan gerbong menjadi miring dan kereta pun anjlok," lanjut postingan Divisi Humas Polri.
KAI investigasi bersama Kemenhub dan KNKT
Di sisi lain, Dirut KAI Didiek Hartantyo mengatakan kasus kecelakaan kereta ini masih diselidiki. Pihaknya bakal menggandeng Direktur Keselamatan Perkeretapian Kemenhub dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kita akan investigasi bersama Direktur Keselamatan dan KNKT. Terlalu dini kalau menyampaikan penyebabnya," ujar Didiek saat ditemui wartawan di lokasi kecelakaan, Rabu (18/10).
Didiek lalu berbicara kemungkinan penyebab kecelakaan gegara efek panas terik yang membuat rel memuai.
"Tapi memang salah satunya cuaca panas ini harus kita waspadai. Kan rel ini dari besi. Mungkin itu bisa (memuai)," ujarnya.
Hal senada disampaikan Direktur Keselamatan Perkeretaapian, Erni Basri. Dia menyebut musim kemarau dengan panas yang menyengat seperti saat ini meningkatkan potensi terjadinya pemuaian rel. Hal ini pun rawan menyebabkan kecelakaan.
Baca artikel selengkapnya di detikJogja
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol