Di Balik Sukses MotoGP Mandalika, Ada Kisah Panjang Pembuatan Sirkuitnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Di Balik Sukses MotoGP Mandalika, Ada Kisah Panjang Pembuatan Sirkuitnya

Helmy Akbar - detikTravel
Kamis, 19 Okt 2023 20:05 WIB
Bupati Lombok Tengah mengungkit ratusan makam nenek moyang dikorbankan demi pembangunan Sirkuit Mandalika yang jadi cita-cita Presiden Jokowi.
Foto: Sirkuit Mandalika (Ahmad Viqi/detikBali)
Lombok Tengah -

Di balik suksesnya MotoGP Mandalika 2023, ada kisah panjang pembuatan sirkuitnya. Seperti apa cerita itu?

Beragam catatan epik telah ditorehkan event balapan motor kelas dunia yang dihelat di Pertamina Mandalika Internasional Street Sirkuit Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Di balik kemegahan Sirkuit Mandalika, ternyata ada perjalanan yang sangat panjang untuk bisa menyelenggarakan event kelas dunia tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Managing Director ITDC Mandalika 2019-2020, I Wayan Karioka, mengatakan keterlibatan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dalam membangun Mandalika memiliki perjalanan yang cukup panjang.

Terpilihnya ITDC membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika berkaca dari kesuksesan dalam membangun kawasan Nusa Dua, Bali. Namun tentu saja membangun Mandalika tidak seperti membangun Nusa Dua. Mandalika memiliki luas sekitar 1.200 hektare, sementara Nusa Dua hanya sekitar 300 hektare.

ADVERTISEMENT

"Mandalika empat kali lebih luas dari Nusa Dua. Mandalika 1.200 hektare sehingga menjadi sebuah tantangan. Mendesain Mandalika mulai dari belakang, mau jadikan apa sih Mandalika ini. Kita kaji sebaik-baiknya, kita libatkan konsultan," kata Karioka dalam sebuah diskusi di Mataram, Selasa (17/10).

Eks Managing Director ITDC Mandalika 2019-2020, I Wayan Karioka saat diskusi pada Selasa (17/10/2023).Eks Managing Director ITDC Mandalika 2019-2020, I Wayan Karioka Foto: Helmy Akbar/detikBali

Untuk mendesain Mandalika seperti sekarang ini, dibuat sebuah masterplan mulai dari sirkuit, fasilitas hiburan, kawasan perbelanjaan dan lainnya. Langkah tersebut untuk menarik investor mau berinvestasi di Mandalika.

"Dibuat suatu masterplan bahwa di sini akan ada sirkuit, akan ada fasilitas hiburan, kawasan perbelanjaan, pelabuhan dan sebagainya. Itu dikombinasi dalam satu pengembangan kawasan. KEK diberi kemudahan regulasi yang ramah investasi supaya dana investasi di awal tidak besar untuk menarik investor," ujarnya.

Karioka membandingkan dengan Nusa Dua Bali, di mana hotel pertama di sana dibangun pada tahun 1980-an, sementara hotel terakhir dibangun pada 2018. Artinya, memiliki rentang waktu yang panjang investasi tersebut mulai dilirik investor. Ini tentunya menjadi tantangan bagi Mandalika yang memiliki luas empat kali Nusa Dua.

"Nusa Dua Bali hotel pertama dibangun (tahun) 1980an, hotel terakhir 2018. Berarti 30 tahun baru selesai. Ini kan panjang. Apalagi Mandalika seluas empat kali Nusa Dua," katanya.

Karioka menjelaskan banyak negara yang tertarik membangun Mandalika, namun ITDC dipilih setelah melalui peninjauan terhadap perusahaan tersebut.

"Ini Sirkuit Mandalika perebutan dari sekian banyak negara yang ingin membangun Sirkuit Mandalika. Proses siapa yang menentukan dan menetapkan ITDC layak membangun sirkuit. Proses panjang dari meninjau kompetensi ITDC bagaimana mengelola Nusa Dua, layak tidak perusahaannya dan diputuskan di depan presiden," kata dia.

Sirkuit Mandalika Lombok saat event MotoGP 2022Sirkuit Mandalika Lombok Foto: ist

Menjual Sport Tourism

Hadirnya Sirkuit Mandalika di Lombok menjadi sebuah strategi menarik wisatawan untuk hadir di sana. Siapa sangka Mandalika yang dahulunya adalah tanah tandus dan panas kini menjelma bak sang legenda Lombok Putri Mandalika yang cantik jelita.

Terpilihnya Mandalika sebagai wisata olahraga atau sport tourism karena NTB sadar sport tourism menjadi penggerak ketertarikan wisatawan untuk hadir. Di samping itu jika NTB hanya menonjolkan budaya semata, tentu saja kalah dengan tetangganya Bali. Sehingga hadirnya Sirkuit Mandalika menjadi strategi untuk mengundang banyak wisatawan hadir.

"Daya tarik utama turisme itu ada kultur, spot dan lainnya. Untuk mempercepat pengembangan pariwisata maka dikaji bahwa NTB perlu trigger tambahan, di samping ada alam dan budaya, makanya diputuskan sport tourism mempercepat pengembangan pariwisata," ujar Karioka.

"Ini sejalan dengan konsep pusat dan daerah, sehingga pusat memasukkan destinasi super prioritas itu nyambung dengan konsep NTB membangun Mandalika," dia menambahkan.

Perlu banyak kesabaran untuk membangun Mandalika. Berbagai tantangan terus bermunculan dan datang silih berganti. Sejak pembangunan Sirkuit Mandalika, Indonesia bahkan dunia dihantam pandemi COVID-19.

Munculnya pandemi membuat pembangunan sedikit melambat karena pekerjaan harus menyesuaikan kebijakan pusat tentang protokol kesehatan, di sisi lain MotoGP harus terlaksana pada 2022, jika tidak maka memiliki konsekuensi denda.

"Di awal pembangunan dihantam COVID-19 cukup berat. Tidak bisa bekerja maksimal karena berbarengan dengan peraturan pemerintah yang ketat seperti tidak boleh bepergian, terbatas orang kerja, prosedur dikontrol. Tapi di satu sisi MotoGP harus ada event di Mandalika, tidak bisa ditunda kalau ditunda denda," ujarnya.

Belum lagi muncul masalah sosial seperti sengketa lahan yang sangat panjang dan melelahkan. Beruntung keterlibatan banyak pihak seperti Pemprov NTB yang turut andil menyelesaikan masalah lahan membuat pembangunan Mandalika tidak terlalu terganggu, meskipun sengketa lahan belum seluruhnya terselesaikan saat ini.

"Pemprov NTB saya rasa betul bagaimana dukungan untuk menyelesaikan masalah sosial di sana. Karena ini program strategis dan recovery ekonomi pasca-COVID diletakkan pada Mandalika," kata Karioka.

Dia mengatakan tujuan awal pembangunan Mandalika bukan hanya menguntungkan investor, tetapi memiliki multiplier effect ke masyarakat luas di Lombok.

"Secara konsepsional memang pentahelix yang merasakan, bukan hanya investor tapi masyarakat memang harus mendapat manfaat dari pengembangan pariwisata di situ. Cuma memang baru berjalan masih ada ganjalan. Pelaksanaan menjadi evaluasi semua pihak," ujarnya.

Untuk mempermudah investasi masuk di Mandalika, segala urusan berkaitan investor dan investasinya dipermudah oleh negara.

"Investor diberi kemudahan juga. Regulasi perpajakan, bagaimana keterlibatan orang asing, penangguhan pajak diberi kemudahan. Proses perizinan pun satu atap ada di KEK. Ini untuk mempercepat pengembangan pariwisata," ujar Karioka.


------

Artikel ini telah naik di detikBali.




(wsw/wsw)

Hide Ads