Pramugari mengharamkan beberapa makanan dan minuman ini untuk dikonsumsi saat berada di pesawat karena traveler dikhawatirkan merasa tak nyaman atau malah jatuh sakit.
Diketahui bahwa ketinggian membuat rasa makanan di kabin pesawat akan terasa sangat berbeda. Masih belum ada makanan yang benar-benar enak saat disajikan di atas pesawat hingga kini.
Wisatawan yang sering bepergian tahu bahwa pramugari memiliki pekerjaan yang berat. Mereka siap membantu setiap kebutuhan, mulai dari menyajikan minuman dan makanan hingga menenangkan traveler jika terjadi turbulensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tiga makanan-minuman yang menurut pramugari harus dihindari pada penerbangan berikutnya:
1. Air keran (termasuk dalam kopi dan teh)
"Saya tidak pernah meminum air keran. Kopi dan teh dibuat dengan air keran, yang berasal dari tangki air pesawat," Sue Fogwell, yang telah terbang selama 22 tahun, dilansir Travel + Leisure, dikutip Sabtu (21/10/2023).
"Jika Anda ingin kopi, belilah di terminal, dan jika Anda membutuhkan tambahan kafein, mintalah Coke atau Pepsi," Fogwell menyarankan.
Tangki air di pesawat terkenal kotor. Sampel EPA tahun 2004 yang terdiri dari 158 pesawat menemukan bahwa 13 persen mengandung coliform, dan dua di antaranya memiliki tingkat E. coli yang berbahaya.
2. Makanan Pemicu Gas
Tekanan udara berubah saat Anda terbang dan itu merupakan hal yang baik karena membantu kita bernapas dengan nyaman pada ketinggian 30.000 kaki di udara.
Tapi itu juga bisa menyebabkan perut kita sedikit tidak nyaman. Itu sebabnya Josephine Remo, mantan awak pesawat yang terbang selama tujuh tahun, menyarankan untuk menghindari makanan pemicu gas, antara lain bawang bombay, kangkung, kacang-kacangan, daging merah, lentil, gluten, dan brokoli juga minuman berkarbonasi.
3. Bloody Mary
Kami tahu yang ini favorit dan terbukti secara ilmiah rasanya lebih enak di angkasa. Namun seperti yang dikatakan Fogwell, "Karena kandungan natriumnya yang sangat tinggi, saya selalu menghindari minum campuran bloody mary dan jus tomat."
Fogwell memang didukung oleh sains. Seperti yang dijelaskan oleh Vital Record, situs kesehatan Texas A&M, mengonsumsi terlalu banyak garam dapat menyebabkan kembung dan dehidrasi.
"Ketika terlalu banyak natrium membuat tubuh dan ginjal rusak, tubuh menjadi dehidrasi. Selama periode ini, tubuh akan menarik air dari sel Anda. Untungnya, yang perlu Anda lakukan hanyalah minum lebih banyak air untuk mengatasi hal ini," jelas situs tersebut.
(msl/pin)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!