Republik Dominika mempunyai satu species satwa endemik bernama ayam gunung. Bukan ayam, ini kodok tapi sebesar ayam.
Dilansir dari CNN pada Senin (23/10/2023), kodok ayam gunung dulu sangat melimpah di hutan Dominika. Meski kodok, namun dagingnya lezat sehingga dijadikan makanan nasional.
Namun dari survei terbaru, kodok ini sudah masuk dalam kategori terancam punah. Penelitian dilakukan oleh tim Mountain Chicken Recovery Programme. Tim itu terdiri dari 10 lembaga konservasi Eropa dan Karibia dengan tujuan melihat populasi katak sampai 2034.
Dari sana diketahui bahwa jumlah populasi kodok ini hanya tersisa 21 ekor. Tim peneliti menghabiskan ratusan jam untuk mencari ayam gunung selama bulan Juli dan Agustus.
"Survei ini menemukan 23 kodok, namun dua di antaranya mati di jalan," kata Andres Valenzuela Sanchez, peneliti kesehatan satwa liar di ZSL yang terlibat dalam survei ini.
Tak hanya terancam punah, namun keadaan spesies ini juga buruk meski berada di alam. Keadaan itu bahkan lebih buruk dari apa yang dipikirkan oleh peneliti sebelum survei.
Memiliki nama latin Leptodactylus fallax, kodok ayam gunung jadi salah satu amfibi terbesar dunia. Beratnya bisa mencapai hampir 1 kg dengan panjang 8 inci. Pada malam hari, suara kodok jantan yang serak bergema di seluruh hutan dengan jarak dengar lebih dari 200 meter.
Berkurangnya populasi kodok ayam gunung membuat hutan-hutan dominika semakin sunyi.
"Kami ingin membawa suara ini kembali ke pulau kami, untuk masyarakat kami," ujar ahli ekologi Dominika Jeanelle Brisbane.
"Sungguh menyedihkan bahwa generasi mendatang tidak akan pernah mendengar suara ikonik yang mendefinisikan pulau kami," kata dia.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba