Merokok di dalam pesawat merupakan aktivitas yang sangat dilarang. Tetapi rupanya, asbak tetap disediakan di salah satu bagian pesawat, kenapa ya?
Larangan merokok itu dibuat dengan sejumlah alasan. Di antaranya, karena asap rokok dan bara api mengganggu penumpang lain dan dapat membahayakan penerbangan.
Melansir The Sun, Senin (23/10/2023), larangan merokok di dalam penerbangan sudah dilarang lebih dari 35 tahun. Pelarangan pertama dilakukan di Australia pada 1987, kemudian diikuti oleh Amerika Serikat (AS) pada 1988 dan negara-negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ternyata hingga kini pesawat masih memiliki asbak di pintu dalam toilet. Asbak itu untuk jaga-jaga menghadapi penumpang nakal dan tindakan preventif mencegah kebakaran.
Dalam sebuah video di TikTok, pramugari bernama Jessica dengan akun @jesisicaaamot menjelaskan asalan adanya asbak di toilet pesawat itu.
"Mengapa masih ada asbak di pesawat jika merokok dilarang?" kata dia.
"Itu karena sudah menjadi persyaratan hukum pesawat memiliki tempat yang aman untuk membuang rokok di dalam pesawat. Bisa saja ada penumpang nakal," dia menjelaskan.
Dalam video tersebut, Jessica mendemonstrasikan cara membuka asbak kecil yang berada di dalam toilet pesawat. Asbak tersebut terletak di bawah tanda dilarang merokok.
"Penjelasan untuk umum: Beberapa penumpang menyebalkan masih merokok dan maskapai penerbangan membutuhkan tempat yang aman untuk membuang rokok jika benar-benar ada penumpang yang melakukannya. Itu agar tidak terjadi kebakaran," tulis seorang netizen menanggapi video.
Meskipun asbak itu nampak aneh, tetapi pramugari lainnya, Swoop Kaylee, membenarkan video yang sudah lebih dulu diposting oleh Jessica itu.
Selain itu, seorang solo traveler wanita Sophie Tang juga mengunggah sebuah video soal asbak di pesawat. Bahkan, ia menjelaskan bahwa menyediakan asbak di pesawat diatur dalam aturan hukum.
"Tahukah Anda bahwa menyediakan asbak di dalam pesawat merupakan persyaratan hukum? Meskipun Anda tidak diperbolehkan merokok, jika seseorang menyalakan rokok, harus ada tempat untuk memadamkannya," ujarnya.
Meskipun larangan merokok sudah diberlakukan selama beberapa dekade, tetap ada penumpang yang melanggar aturan tersebut. Misalnya, pada 2019. Saat itu, seorang pria ketahuan merokok di pesawat dalam perjalanan ke Minnesota dengan penerbangan Spirit Airlines.
Selain merokok, menghisap rokok elektrik atau nge-vape juga dilarang di pesawat sejak 2015. Namun, traveler tidak dilarang membawa vape ke dalam pesawat. Vape atau rokok elektrik harus disimpan di dalam tas tangan para pelancong. Itu karena baterai lithium vape berpotensi meledak di dalam kabin.
Kendati tidak dilarang, namun traveler perlu juga memeriksa undang-undang vaping di setiap daerah atau negara yang dikunjungi, karena beberapa tempat seperti Singapura, Kamboja, Thailand, memiliki aturan anti-vaping yang ketat.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!