Jembatan Kaca Kampung Jodipan Retak, Warga Kaitkan Jembatan Limpakuwus

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jembatan Kaca Kampung Jodipan Retak, Warga Kaitkan Jembatan Limpakuwus

Muhammad Aminudin - detikTravel
Jumat, 27 Okt 2023 13:35 WIB
Wisatawan berjalan di jembatan kaca saat mengunjungi Kampung Warna-Warni Jodipan di Malang, Jawa Timur, Kamis (20/7/2023). Kampung warna-warni yang dibuka sebagai objek wisata sejak tahun 2016 tersebut saat ini dicat ulang secara bertahap pada ratusan rumah milik warga setempat yang dimulai dari awal tahun 2023 untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.
Jembatan kaca di Kampung Warna-warni Jodipan, Malang. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Malang -

Baru saja Jembatan kaca Limpakuwus di Banyumas pecah dan memakan korban jiwa. Saat ini jembatan kaca lainnya di Kampung Jodipan Malang juga ikut retak.

Warga kawasan Jodipan, Kota Malang khawatir dengan kondisi jembatan kaca yang menghubungkan antara Kampung Tridi dengan Kampung Warna-warni. Pasalnya, warga melihat ada keretakan pada lapisan atas dari konstruksi jembatan.

Kekhawatiran warga ini bukan tanpa sebab. Karena, baru-baru ini, ada insiden jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang pecah hingga menewaskan satu orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak ingin seperti di Banyumas itu. Nanti pecah atau bagaimana. Kami khawatir soal keamanan jembatan, karena melihat ada keretakan itu," ujar Ketua RW XII, Adnan ditemui di kediamannya, Jumat (27/10/2023).

Kampung Tridi sendiri berada di RW XII Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Adanya jembatan kaca yang melintang di atas sungai Brantas tersebut, menjadi penghubung antara Kampung Tridi dengan Kampung Warna-warni.

ADVERTISEMENT

Keretakan yang terjadi bukan pada bagian kaca jembatan. Melainkan pada konstruksi semen di sisi utara bagian kaca. Sejumlah pengunjung yang datang juga terlihat lalu lalang, dan berswafoto di atas jembatan.

Jembatan kaca penghubung Kampung Tridi dan Kampung Warna-Warni diresmikan oleh Wali Kota Malang Moch Anton pada Senin (9/10/2017). Jembatan kaca itu memiliki panjang 20 meter yang berada di ketinggian 9,5 meter dan lebar 1,25 meter.

Adnan mengaku, kapasitas jembatan kaca diketahui mampu menahan beban sampai 100 orang. Tapi pengecekan secara berkala semestinya dilakukan, sehingga kelayakan jembatan bisa diketahui.

"Kalau kapasitasnya mampu sampai 100 orang, meskipun saat ini yang melintas tidak banyak. Paling banyak 10 orang untuk saat ini, karena sepi pengunjung," akunya.

Adnan menyebut, keretakan ini sudah diketahui warga sejak sebulan lalu. Ia tak mengetahui penyebab dari keretakan pada lapisan jembatan tersebut. Apakah disebabkan oleh buruknya kualitas pembangunan jembatan atau faktor lain.


"Penyebabnya apa kami tidak tahu. Apakah faktor cuaca, atau kena getaran gempa atau faktor lain. Makanya memang perlu ada pengecekan berkala," tegasnya.

Dari pantauan detikJatim di lokasi, Jumat (27/10/2023), pukul 10.00 WIB, memang terlihat ada keretakan di lapisan atas konstruksi jembatan di sisi utara.

Dilansir dari detikJateng, jembatan kaca di objek wisata The Geong Hutan Pinus Limpakuwuspecah saat empat wisatawan tengah berswafoto. Nahas, satu orang tewas saat dilarikan ke rumah sakit.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Rabu (25/10/2023) sekitar pukul 10.00 WIB. Kala itu ada rombongan 11 orang wisatawan asal Cilacap yang melintasi jembatan kaca. Mereka terpisah menjadi dua kelompok saat berada di atas jembatan kaca.

Saksi mata pun sempat mendengar suara mirip ledakan saat empat wisatawan tengah selfie di lokasi. Tak lama, kaca jembatan itu pecah dan momen nahas itu terjadi.

_________

Artikel ini telah tayang di detikJatim




(wkn/wkn)

Hide Ads