Pemakai Pil Kontrasepsi Dilarang Duduk Lama di Pesawat

Weka Kanaka - detikTravel
Sabtu, 28 Okt 2023 05:07 WIB
Ilustrasi penumpang pesawat (Getty Images/iStockphoto/Pollyana Ventura)
Jakarta -

Ahli kesehatan membeberkan risiko terkait pemakai pil kontrasepsi dalam penerbangan. Ia menyebut penumpang tak boleh duduk diam terlalu lama.

Simisola Olatunde-Adeyemo, seorang dokter yang bekerja di National Health Services (NHS), mengunggah video di Tiktok membahas risiko bagi pengguna pil kontrasepsi dalam penerbangan.

Video itu untuk menanggapi pengguna lain yang curhat setelah disarankan tunangannya, yang seorang dokter, untuk berdiri dan melakukan peregangan setiap dua jam sekali dalam penerbangan jarak jauh.

Dalam videonya, Olatunde-Adeyemo menyebut ia sangat menyukai saran tersebut dan memberikan penjelasan singkat tentang mengapa hal itu penting.

"Jika Anda mengonsumsi pil kontrasepsi, terutama pil kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron, ada risiko kecil bahwa Anda dapat mengalami sesuatu yang disebut DVT (Deep Vein Thrombosis), yang juga dikenal sebagai pembekuan darah yang biasanya terjadi di kaki Anda," katanya dalam video.

"Sangat penting bahwa, jika Anda berada dalam penerbangan jarak jauh, Anda harus terus bergerak. Anda dapat melakukan peregangan betis atau bahkan mengenakan kaus kaki kompresi untuk membantu," pungkasnya pada video.

Melansir Yahoo News, Selasa (24/10/2023), Olatunde-Adeyemo mengatakan bahwa risiko seorang wanita mengalami pembekuan darah saat menggunakan pil KB adalah kecil. Tetapi penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi terbukti dapat meningkatkan risiko terjadinya tromboemboli vena (VTE).

VTE adalah istilah umum untuk hal-hal seperti DVT dan emboli paru (semacam penyumbatan), atau pembekuan darah, jelasnya. Rata-rata sekitar lima hingga 12 wanita per 10.000 mengalami kondisi ini setiap tahunnya.

"Hormon estrogen adalah faktor utama yang meningkatkan risiko VTE karena cara hormon ini memengaruhi pembekuan (darah) dalam tubuh," kata Olatunde-Adeyemo.

"Pil kombinasi mengandung estrogen dan progesteron, itulah sebabnya segala bentuk kontrasepsi kombinasi akan membawa risiko yang sama. Tidak seperti pil mini, misalnya, yang hanya mengandung hormon progesteron (karena itu) tidak memiliki risiko VTE yang sama," imbuhnya.

Tanda dan gejala Trombosis Vena Dalam (DVT)

  • Nyeri lokal di satu sisi yang timbul saat berjalan atau menahan beban
  • Pembengkakan betis
  • Area tertentu melembut
  • Perubahan kulit pada tungkai bawah (kemerahan, bengkak, hangat)
  • Bahkan pada kasus yang parah, pembekuan darah di tungkai dapat pecah dan merambat melalui tubuh ke paru-paru atau otak. Hal ini dapat menyebabkan emboli atau stroke yang dikarenakan gumpalan darah dapat menyumbat arteri dan memotong oksigen ke organ dan jaringan vital.
@simisolaoa #Stitch @Charlotte Thompson Why its important to move when you're flying and on the pill! #physicianassociate #physicianassistant #gynae #gynecology #contraception ♬ Lil Boo Thang - Paul Russell


Lalu apa yang harus dilakukan?

NHS menganjurkan orang untuk bangun, berjalan-jalan dan melakukan peregangan di dalam penerbangan. Khususnya penerbangan jarak jauh yang berdurasi empat jam atau lebih, terlepas dari apakah traveler sedang menggunakan pil atau tidak.

Olatunde-Adeyemo merekomendasikan peregangan dan menggerakkan tungkai, kaki, dan jari-jari kaki saat berada di tempat duduk Anda setiap setengah jam atau lebih untuk melancarkan aliran darah.

Jika diizinkan untuk bergerak di sekitar kabin, ia menyarankan agar traveler bangun dari tempat duduk dan bergerak setiap satu jam atau lebih.

"Mengenakan kaus kaki kompresi juga membantu dan menjaga agar tetap terhidrasi dengan baik. Hal ini lebih dapat diterapkan pada penerbangan jarak jauh, namun tetap dapat diterapkan pada penerbangan yang lebih pendek," Ia menambahkan.



Simak Video "Video: Mendobrak Tabu Vasektomi di Indonesia"

(wkn/bnl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork