Komodo adalah hewan liar yang tak mengenal tuan. Puluhan warga lokal yang tak waspada pun jadi korbannya, salah satunya Muhaimin.
Terbaru, seekor komodo menyerang pemuda yang tinggal di Desa Waerebo Pulau Rinca bernama Muahimin, berusia 18 tahun. Dilaporkan bahwa gigitan komodo itu terbilang parah dan membuat darah mengucur dengan deras.
Itu bukan kejadian pertama dalam waktu dekat ini. Tak sampai sepekan, ibu rumah tangga juga digigit komodo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta serangan komodo ke warga:
1. 36 korban
Menurut data Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), jumlah korban tersebut terjadi dalam rentang waktu 49 tahun terakhir, yakni 1974-2023.
2. Korban pertama
Korban pertama serangan komodo tercatat terjadi pada 1974 atas nama Baron Rudolf Reding von Biberegg, wisatawan asal Swiss.
3. Hanya ada dua WNA korban serangan komodo
Dari 36 kasus serangan komodo, hanya dua wisatawan asing yang menjadi korban. Di antaranya kasus yang terjadi pada Baron pada Juli 1974 dan seorang wisatawan asal Singapura pada 2017.
Korban terbanyak adalah warga lokal di Taman Nasional Komodo dan petugas BTNK. Tercatat ada sembilan petugas BTNK yang menjadi korban serangan komodo.
4. Lima korban tewas akibat serangan komodo
Dari puluhan korban serangan komodo terhadap manusia, ada lima korban tewas. Dari lima korban meninggal digigit komodo, hanya satu orang wisatawan asing yang meninggal, yakni Baron.
5. Emak-emak diserang di saat jemur ikan
Seorang wanita dilaporkan digigit Komodo saat sedang menjemur ikan teri di depan rumahnya. Dia pun langsung dilarikan ke RS dengan kondisi pendarahan hebat.
Ia seorang ibu rumah tangga, bernama Ratna, digigit komodo di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo (TNK). Ratna digigit komodo pada Senin (2/10/2023) sekitar pukul 15.00 Wita.
6. Pemuda disergap komodo
Warga Pulau Rinca lain bernama Muhaimin (18) jadi korban terbaru dari gigitan komodo. Kadal purba itu menyergapnya dari belakang.
Darah mengucur deras dari luka gigitan komodo. Pendarahan berhenti setelah diobati menggunakan ampas kopi di rumahnya sebelum dievakuasi ke RSUD Komodo.
7. Warga minta pagar pembatas
Muhaimin alias Dian beserta warga di Kampung Waerebo, Dusun Kerora, Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo meminta balai membangun pagar pembatas Kampung Waerebo dengan habitat komodo.
Selama ini 50 penduduk kampung Waerebo hidup berdampingan tanpa pagar pembatas dengan komodo. Keadaan itu membuat mereka cukup was-was.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol