Lagi-lagi, layanan penumpang disabilitas mencoret dunia penerbangan. Kali ini, maskapai Air Canada mengacuhkan seorang penumpang disabilitas yang butuh kursi roda.
Dirangkum detikcom, Selasa (31/10/2023) mood pasangan yang terbang dan ingin merayakan anniversary ini rusak gara-gara perlakukan pihak maskapai Air Canada. Betapa teganya, mereka menyuruh seorang disabilitas 'jalan sendiri' tanpa memberikan bantuan kursi roda.
Inilah yang dialami Rodney Hodgins, 49, yang kesehariannya memerlukan penggunaan kursi roda bermotor karena kondisinya. Dia terbang ke Las Vegas bersama istrinya, Deanna, untuk merayakan hari jadi mereka di bulan Agustus.
Namun saat pesawat mendarat, pramugari memberi tahu pasangan itu bahwa tidak ada waktu untuk membawa kursi roda dan pesawat harus bersiap untuk lepas landas lagi. Pengalaman buruk ini ditulis Deanna Hodgins dalam postingan Facebook baru-baru ini.
Ketika pramugari mengatakan Hodgins harus turun dari pesawat sendirian, pasangan itu awalnya mengira dia bercanda. Tapi kemudian dia mengulangi permintaannya.
"Saya berkata, 'Tentu saja saya tidak bisa. Saya di kursi roda. Saya tidak bisa berjalan,'" katanya kepada Canadian Press.
Hodgins terpaksa menggunakan kekuatan tubuh bagian atas untuk menarik dirinya melewati 12 baris kursi, dengan istrinya sebagai penopangnya.
Dalam postingan Facebooknya, Deanna Hodgins mengatakan pengalaman buruk ini membuat pasangan tersebut terpukul.
"Kami harus bersusah payah, di depan belasan orang ketika beberapa orang memalingkan muka dan yang lainnya memandang dengan rasa malu, untuk mengeluarkannya dari pesawat... kakinya terluka dan punggung saya sakit. Secara emosional lebih banyak lagi yang terluka... suami saya telah diinjak-injak dan Air Canada tidak akan menanggapi kami, dan tidak pernah menghubungi kami seperti yang mereka janjikan," tulisnya.
Dia mengatakan pasangan itu telah merencanakan perjalanan tersebut selama delapan bulan dan memastikan mereka memenuhi semua persyaratan.
"Air Canada mengecewakan kami dalam segala hal," lanjutnya.
Hodgins mengatakan kepada CBC News bahwa dia kesakitan setelah memaksa tubuhnya.
"Awalnya sangat menyakitkan bagi saya untuk melakukan hal itu. Itu melukai kakiku. Selama tiga hari saya merasa tidak enak pada liburan saya. Saya pikir, mereka tidak peduli dengan saya, mereka hanya ingin saya turun dari pesawat ini," ujarnya.
Dia mengatakan dia telah dihubungi oleh layanan pelanggan Air Canada yang menawarkan voucher penerbangan senilai USD 2.000 untuk perjalanan di masa depan.
Maskapai tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan mengevaluasi mitra yang bekerjasama dengan mereka.
"Kami menggunakan layanan spesialis bantuan kursi roda pihak ketiga di Las Vegas. Setelah penyelidikan kami mengenai bagaimana penyimpangan layanan yang serius ini terjadi, kami akan mengevaluasi mitra layanan Bantuan Mobilitas lainnya di Las Vegas," tulisnya.
Simak Video "Video: Turki Bakal Denda Penumpang yang Berdiri Sebelum Pesawat Berhenti"
(sym/wsw)