Diburu karena 'Sembuhkan' Penyakit, Air Telaga Biru Susut Parah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Diburu karena 'Sembuhkan' Penyakit, Air Telaga Biru Susut Parah

Hery Supandi - detikTravel
Kamis, 02 Nov 2023 10:05 WIB
Telaga Biru Bengkulu Tengah.
Telaga berair biru di Bengkulu Tengah. (Foto: Hery Supandi/detikcom)
Jakarta -

Volume air telaga di Bengkulu, yang tiba-tiba berubah menjadi biru, menyusut cukup banyak. Itu setelah warga terus datang untuk mengambil air di sana.

Menurunnya ketinggian permukaan air telaga d Desa Talang Boseng, Bengkulu Tengah itu sangat mencolok. Sebelumnya, pada Sabtu (28/10/2023), telaga itu masih tampak penuh, namun pada Rabu (1/11) permukaan airnya terlihat menyusut.

Larangan mengambil air memang tidak dilarang. Kini, di area telaga terpasang spanduk peringatan berisi tiga poin. Yakni, dilarang mandi di telaga biru, dilarang membuang sesuatu, dan dilarang meminum air telaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penampakan telaga biru Bengkulu.Penampakan telaga biru Bengkulu Tengah (Hery Supandi/detikcom)

Kepala Desa Talang Boseng, Iskandar, menyebut warga yang mengambil air juga tidak dipungut biaya. Perangkat desa juga tidak membatasi volume air yang diambil, meskipun kini warga tidak hanya menggunakan botol kecil untuk mengambil air tetapi menggunakan jerigen.

"Silakan kalau ada warga yang ingin datang dan berkunjung ke telaga, dan kami dari pemerintah desa tidak memungut biaya bagi warga yang datang," kata Iskandar kepada detikSumbagsel, Rabu (1/11).

ADVERTISEMENT

"Kami tidak melarang warga yang datang ingin mengambil air, apalagi kalau air tersebut dapat menyembuhkan penyakit. Setiap hari ada belasan warga yang datang mengambil air telaga hingga debit air mulai menyusut," lanjut Iskandar.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Bengkulu Tengah masih meneliti kandungan dalam air biru dari telaga tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Gusti Miniarti menyebut bahwa hasil uji laboratorium air telaga baru akan benar-benar diketahui dalam waktu sepekan sejak sampel air diambil pada Sabtu (28/10).

"Secara fisikanya barusan keluar, kimianya lima sampai tujuh hari baru bisa keluar hasilnya," kata Gusti, Selasa (31/10).




(fem/fem)

Hide Ads