Masyarakat Palembang dihebohkan dengan turunnya hujan es. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) buka suara terkait fenomena ini.
Sebuah video viral berdurasi 1 menit 40 detik merekam terjadinya hujan deras di Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Kertapati, Palembang pada Sabtu (4/11/2023) sore. Dengan latar belakang bengkel truk, sejumlah pekerja menyatakan bahwa fenomena hujan es bersamaan saat hujan turun disertai angin kencang.
"Hujan es," kata si perekam video.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hujan es batu, hujan es batu," katanya berteriak.
Si perekam video juga mencari bongkahan es. Lalu dengan tangan masih hitam bekas oli iya memperlihatkan diduga tiga buah bongkahan kecil es berwarna putih. Kejadian ini pun mendapatkan respon dari warganet.
"Itu karena cuaca di atas awan terlalu dingin jadi air membeku. Kami di Magelang sering mengalami seperti itu," kata salah satu warganet.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang BMKG, Siswanto mengatakan bahwa kejadian hujan es dipicu akibat adanya pertumbuhan awan cumulonimbus (CB) sehingga menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat secara tiba-tiba disertai es yang terjadi di wilayah tersebut.
"Data curah hujan berdasarkan AWS/ARG terdekat yaitu ARG Jakabaring tercatat curah hujan pukul 16.20 WIB adalah 13,4 mm," ujarnya.
Dari kejadian tersebut, lanjut Siswanto tidak ada korban jiwa dan tidak ada rumah penduduk yang terdampak.
Menurut Siswanto, Hujan es yang terjadi di wilayah Kota Palembang, Sumsel disebabkan suhu muka laut di perairan Sumatera bagian timur yang cukup hangat antara 30-31 derajat Celcius serta anomali suhu muka laut di sekitar perairan Sumatera bagian timur berkisar antara 1-2 derajat Celcius. Hal ini menambah pasokan uap air di wilayah Sumsel.
Kedua, terdapat pola konvergensi yang memanjang di wilayah Pulau Sumatera bagian timur. Ketiga, kelembapan udara lapisan 850-500 mb di wilayah Kota Palembang berkisar antara 60-80 persen.
"Berdasarkan data analisis cuaca terakhir, potensi cuaca ekstrim di wilayah Sumsel masih akan berlangsung 1-2 hari ke depan terutama di wilayah Sumsel bagian tengah, barat, dan utara," ujarnya.
"Masyarakat juga diimbau untuk selalu meng-update informasi cuaca setiap saat terutama dalam masa peralihan musim di awal bulan November ini," pungkasnya.
Berita ini sudah tayang di detikSumbagsel.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak