Seorang perempuan babak belur dihajar driver ojol hanya karena tidak ditanggapi saat ngobrol. Dia pun trauma berat dan driver ojol berurusan dengan polisi.
Bermula dari viral di media sosial (medsos) seorang perempuan membagikan pengalaman buruk selama memesan ojek online (ojol) di kawasan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Ia babak belur dianiaya pengemudi ojol saat pergi ke tempat makan, Senin sore (6/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah pahit itu dibagikan teman korban di media sosial. Ia menyebutkan lokasi kejadian itu di wilayah Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung.
Mulanya, perempuan tersebut memesan ojol dan berangkat dari tempat tinggalnya di kawasan Dalung menuju ke satu tempat makan. Di tengah perjalanan, si pengemudi ojek tiba-tiba menurunkan perempuan itu.
Tanpa tahu alasan jelas, perempuan ini kebingungan dan bertanya pada pengemudi ojek yang diduga sudah dalam keadaan kesal dan marah. Menurut keterangan pengunggah, penumpang tersebut mencoba sabar dan hendak membayar ongkos ojek itu.
Tetapi si pengemudi ojek menolak. Saat itu perempuan tersebut diduga dianiaya pengemudi ojol hingga luka di bibir, hingga pipi. Walhasil, perempuan ini kabur dan meminta pertolongan temannya untuk diantar pulang.
Masih berdasarkan unggahan itu, perempuan tersebut sebelumnya mengaku sempat bertanya ke pengemudi ojol. Dia mengaku kesal karena beberapa kali diajak bicara, si penumpang tak pernah menjawab.
Lapor ke polisi
Korban sudah melapor ke Polsek Kuta Utara. Informasi di kepolisian, pengemudi ojol sudah diamankan di rumahnya di kawasan Dalung pada Selasa (7/11/2023).
"Ya betul, kasus ojol diduga mukul penumpang sudah ditangani Polsek (Kuta Utara). Pelaku sedang dimintai keterangan," jelas Kanitreskrim Polsek Kuta Utara Iptu Komang Juniawan seizin Kapolsek Kuta Utara Kompol I Made Pramasetia, Selasa malam.
Juniawan menjelaskan, korban berinisial NF melapor ke Polsek Kuta Utara pada Selasa (7/11/2023). "Kejadian Senin sore sekitar pukul 15.50 Wita. Tindak lanjut melakukan penyidikan," pungkas Juniawan.
Korban trauma berat
Rico menerangkan NF tengah menjalani pemulihan di rumahnya di kawasan Dalung, Kuta Utara, Badung. "Dia (NF) bilang masih trauma, sementara ingin istirahat," tutur Rico ditemui di kawasan Canggu, Badung, Rabu (8/11/2023).
Rico melanjutkan, bahwa RF berpesan padanya agar tidak menghubunginya sementara waktu. NF juga membatasi diri bertemu orang lain saat ini.
"Dia nggak mau dihubungi siapa-siapa dulu, nggak mau diganggu," tutur Rico. "Pegang handphone juga sebentar saja."
Ojol Bermasalah dalam Manajemen Emosi
Psikolog RS Bali Mandara, Titut Esti Koeswardani, berpendapat tak wajar jika ojol marah hingga menganiaya penumpangnya hanya karena tidak dijawab saat bertanya di jalan. Menurut dia, penganiayaan yang menimpa penumpang ojol di Kuta Utara itu lebih disebabkan pengemudi yang tidak mampu mengelola emosinya.
"Mungkin secara pribadi (ojol) kurang bisa mengontrol dirinya dan bermasalah dalam manajemen emosi atau anger management dari yang bersangkutan," jelasnya.
Titut menerangkan pengemudi bisa menemui hal yang memicu emosi saat berkendara. Karena itu, pengemudi perlu berupaya agar tetap bisa mengendalikan diri.
Misalkan, Titut melanjutkan, usahakan agar pengemudi tetap mengenali dan menyadari emosi. Selanjutnya, tidak mudah terprovokasi dengan pengendara lain.
Gojek Pecat Pengemudinya
PT Gojek Indonesia memecat driver-nya, Adek, terkait penganiayaan terdahap NF. "Kami sudah melakukan pemutusan hubungan kemitraan dan pelaku (Adek) sudah berada di pihak kepolisian untuk investigasi lebih lanjut," ujar Head of Corporate Affairs Gojek East Java, Bali, Nusra, Yondi Hartanto, dalam keterangan tertulis kepada detikBali, Selasa.
Yondi membeberkan setelah menerima laporan penganiayaan itu, Gojek langsung melakukan investigasi internal. Selain itu, berkoordinasi dengan kepolisian.
Gojek, Yondi melanjutkan, juga sudah menghubungi NF. Gojek telah mendampingi serta menawarkan bantuan mulai dari perawatan kesehatan hingga psikolog.
"Kami menyesalkan kejadian yang dialami oleh salah satu pelanggan kami. Keamanan dan kenyamanan pelanggan merupakan salah satu prioritas utama kami," ujar Yondi.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol