Rahasia Desa Penglipuran Jadi Desa Wisata Terbaik di Dunia

Ni Made Nami Krisnayanti - detikTravel
Minggu, 12 Nov 2023 12:05 WIB
Foto: Desa Penglipuran di Bali (dok. Kemenparekraf)
Bangli -

Tak hanya soal spot foto Instagramable saja, ternyata ada satu rahasia mengapa Desa Penglipuran berhasil masuk jajaran Desa Wisata Terbaik di Dunia 2023.

Desa Penglipuran kembali membuat bangga pariwisata Indonesia, khususnya Bali. Setelah berhasil meraih predikat desa terbersih pada 2016, kini Desa Penglipuran kembali meraih predikat Desa Wisata Terbaik di Dunia.

Desa Penglipuran berhasil masuk jajaran desa wisata terbaik di dunia 2023. Penghargaan ini diberikan pada Kamis (19/10/2023) di Samarkand, Uzbekistan oleh The World Tourism Organization (UNWTO) kepada 54 desa wisata di seluruh dunia. Desa Penglipuran berhasil terpilih diantara 260 desa wisata yang berasal dari 60 negara.

Desa Penglipuran ternyata tak hanya unggul dari spot fotonya yang Instagramable. Sebelum berhasil meraih predikat sip tingkat dunia ini, Desa Penglipuran dievaluasi berdasarkan sembilan bidang utama.

Keberadaan pariwisata di Desa Penglipuran tak lepas dari peran sosial warga lokal yang senantiasa menjaga budaya dan warisan leluhur. Nilai kebersamaan yang masih kental tentu memperkuat hubungan sosial antar warga dan meminimalisir konflik yang berdampak pada pariwisata.

Nilai kebersamaan yang dimiliki Desa Penglipuran tertuang dalam keunikan arsitektur mulai dari pintu masuk (angkul-angkul), dapur tradisional, dan bale saka enam yang seragam pada setiap rumah.

Guna menjaga nilai tersebut, Wayan Sumiarsa selaku ketua pengelola Desa Penglipuran menyebut bahwa pihak desa adat memberikan bantuan berupa subsidi ketika warga melakukan perbaikan sebesar Rp 25 juta.

Desa Penglipuran Foto: Ni Made Nami Krisnayanti

Pemberian subsidi ini tak lepas dari peran dan kontribusi wisatawan yang datang ke Desa Penglipuran. "Subsidi ini datang dari retribusi yang kita dapat. Sebenarnya, wisatawan yang berkunjung ke Penglipuran secara tidak langsung membantu kita dalam melakukan konservasi," jelas Wayan Sumiarsa.

Terlepas dari keunikan arsitektur Desa Penglipuran, desa di Kabupaten Bangli ini juga memiliki keunggulan dalam bidang lingkungan. Berhasil meraih predikat desa terbersih, ini tak lepas dari konsistensi warga dalam menerapkan filosofi Tri Hita Karana.

Wayan Sumiarsa mengaku konsep Tri Hita Karana menjadi kunci penting dalam menjaga lingkungan di Desa Penglipuran. Bagaimana menjalin hubungan keharmonisan antara manusia dengan alam (palemahan). Filosofi Tri Hita Karana menjadi dasar dalam pelaksanaan keberlanjutan lingkungan di Desa Penglipuran.

Sebagai desa wisata, Penglipuran memiliki berbagai infrastruktur yang sudah sesuai dengan standar, namun pihak pengelola tentu akan meningkatkan infrastruktur khususnya dalam akses disabilitas.

Desa Penglipuran Foto: Ni Made nami Krisnayanti

"Yang perlu kita tingkatkan itu adalah terkait akses disabilitasnya, yang baru kita punya itu kan di jalan utama desa saja. Banyak yang memberikan masukan juga agar di jalan utama desa itu ada akses untuk disabilitas," kata Wayan Sumiarsa.

Tak hanya unggul dari segi fasilitas, setelah menyandang gelar desa wisata terbaik di dunia 2023, pihak pengelola Desa Penglipuran mulai merencanakan pengembangan homestay dan guest house untuk mendukung ekonomi warga lokal. Pengembangan ini juga bertujuan untuk meningkatkan length of stay wisatawan di Desa Penglipuran.



Simak Video "Video Menteri ATR Nusron Bicara Pulau di Bali Dikuasai WNA: Ini Akan Kita Tertibkan"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork