Bukan Emas, Sumber Kekayaan Nabi Sulaiman Adalah...

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bukan Emas, Sumber Kekayaan Nabi Sulaiman Adalah...

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 15 Nov 2023 09:07 WIB
Ilustrasi terowongan tambang tua
Ilustrasi terowongan tambang tua (Getty Images/iStockphoto/jsnover)
Jakarta -

Harta karun Nabi Sulaiman membetot perhatian banyak pihak. Sebuah studi penggalian arkeologi mengumumkan penemuan yang disebut-sebut sebagai sumber kekayaan Nabi Sulaiman.

Dalam Alkitab Ibrani, raja ketiga Israel, Sulaiman atau Nabi Sulaiman atau Salomo (bahasa Ibrani), digambarkan sebagai sosok raja yang bijak, kuat, dan kaya raya. Nabi Sulaiman, yang merupakan putra Nabi Daud, berkuasa antara tahun 965 dan 925 SM.

Di dalam Alquran, Nabi Sulaiman juga disebut memiliki istana yang sangat indah. Nabi Sulaiman juga disebut sebagai pembangun Baitul Maqdis (istilah yang kerap digunakan untuk merujuk pada Masjid Al-Aqsha atau kota Yerusalem) pertama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, sumber kekayaan Nabi Sulaiman terkuak. Dikutip dari Archytele, Rabu (15/11/2023) kemampuan Nabi Sulaiman memisahkan bijih tembaga dari batuan yang ditambang dari situs arkeologi Lembah Timna, Israel selatan adalah kuncinya.

Arkeolog mulai menggali sebuah situs kuno pada 1964 di padang pasir yang terletak di Lembah Timna itu. Mereka menemukan jaringan terowongan yang dibangun budak di bawah kepemimpinan Raja Sulaiman. Eksplorasi dilakukan secara rahasia di Tambang Raja Sulaiman di Timna Park, Gurun Negev, Israel Selatan.

ADVERTISEMENT

Arkeolog mencatat bahwa mereka mungkin telah menemukan sumber kekayaan paling legendaris milik Nabi Sulaiman. Profesor Erez Ben-Yosef dari Tel Aviv University menyebutkan bahwa produksi tambang di situs tersebut berkembang pesat selama pemerintahan Raja Sulaiman 3.000 tahun yang lalu.

Tambang tersebut tidak mengandung emas atau perak, melainkan bijih tembaga. Sejumlah bukti tersebar di seluruh lokasi yang menunjukkan keberadaan produksi tembaga secara massal di masa lalu.

"Semua ampas bijih hitam yang ditemukan merupakan limbah dari tungku. Ini adalah bukti yang sangat penting untuk produksi tembaga kuno di Timna," kata Prof Ben-Yosef.

"Tembaga, pada waktu tertentu dalam sejarah, adalah sumber daya ekonomi yang paling penting dan menjadi industri yang paling menguntungkan," kata Prof Ben-Yosef.

Dr Mohammad Najjar dari Friends of Archaeology of Jordan menjelaskan bahwa status logam tembaga saat itu mirip dengan minyak bumi saat ini.

"Mirip seperti sekarang manusia tidak bisa melakukan apa-apa tanpa minyak bumi, manusia zaman itu tak bisa melakukan apa-apa tanpa tembaga," ujarnya.

Ya, tembaga menjadi titik balik radikal dalam sejarah manusia. Untuk pertama kalinya, orang mengekstrak logam dari batu dan mengubahnya menjadi alat dan senjata.

Dr Najjar menggambarkan momen itu sebagai 'lompatan kuantum' ketika manusia mulai memproduksi bahan mereka sendiri. Melalui proses peleburan, tembaga dipisahkan dari bijih alam di dalam batuan.

Bijih tembaga harus dipanaskan hingga 1.000 derajat celcius, dan untuk mencapai suhu tersebut, para pekerja harus terus menerus meniupkan api melalui pipa. Dibutuhkan berjam-jam untuk mendapatkan tembaga dalam bentuk murni.




(fem/fem)

Hide Ads