Tempat Sampah Muncul Lagi di Jepang, Ada Apa Ini?

bonauli - detikTravel
Minggu, 19 Nov 2023 16:20 WIB
Ilustrasi tempat sampah di Jepang (Drazen_/Getty Images)
Jakarta -

Kebersihan adalah sebagian dari iman, prinsip ini benar-benar diterapkan oleh Jepang. Tak cuma bersih, kota-kotanya juga cantik tanpa keberadaan tempat sampah.

'Hilangnya' tempat sampah di Jepang memang dilakukan dengan sengaja sejak tahun 1995. Saat itu ada serangan gas beracun dari aliran sesat Aum Shinrikyo di Tokyo.

Semenjak itu, Jepang ditata sedemikian rupa, tanpa kehadiran tempat sampah. Turis yang baru datang pertama kali ke Jepang kerap bingung untuk buang sampah di perjalanan.

Setelah pandemi, Jepang menaruh perhatian khusus pada pariwisata. Segala upaya dilakukan untuk meningkatkan kedatangan turis.

Dilansir dari Japan Times pada Minggu (19/11), minggu ini, Distrik Dotonbori di Osaka ramai oleh turis, bahkan kunjungan lebih tinggi dari sebelum pandemi. Kekhawatiran akan dampak kebersihan pun dipikirkan jauh oleh pemerintah.

Akhirnya, pemerintah 'memunculkan' kembali keberadaan tong sampah di distrik tersebut, Jumlahnya tak banyak, hanya 20 saja. Namun tong sampah ini berteknologi tinggi dan diberi nama SmaGo.

"Beberapa pemerintah daerah akhirnya mulai menyadari bahwa tidak ada hal lain yang bisa dilakukan selain menyediakan tempat sampah," kata Yohei Takemura, CEO startup Forcetec, yang mendistribusikan SmaGo di Jepang.

SmaGo memiliki panel surya yang memungkinkan tempat sampah mendeteksi level penuh sampah. Tak hanya itu, SmaGo juga punya kemampuan memampatkan sampah sekitar 20 persen. Tempat sampah ini terhubung ke ponsel cerdas dan akan mengirimkan peringatan kepada pekerja jika sudah penuh.

"Jepang ini bereksperimen dengan tong sampah dan melihat apakah ini akan membuat kota jadi lebih bersih," ungkapnya.

Masalah sampah ini diperparah dengan tren wisata street food, takoyaki dan kue kacang merah. Wisatawan yang membelinya seringkali tidak menyadari peraturan ketat Jepang mengenai pemilahan sampah di negara tersebut.

"Bagi masyarakat Jepang, membawa sampah di dalam tas adalah hal yang lumrah. Sampah akan dibuang begitu sampai di rumah," kata Takemura.

Takemura mengatakan bahwa pemerintah awalnya enggan untuk menggunakan tempat sampah. Setelah meyakinkan bahwa tempat-tempat wisata butuh tong sampah, jalan perbelanjaan Ometesandi di Tokyo pun memasang SmaGo pada tahun 2020.

Kini SmaGo bisa ditemukan lebih dari 200 unit di tempat wisata besar, seperti hutan bambu Arashiyama di Kyoto. Meski begitu, masih ada penolakan terhadap tong sampah dari beberapa pemerintah daerah, termasuk Osaka.

Kimura, warga Osaka adalah salah satu yang menolak kehadiran tong sampah. Ia mengatakan bahwa kotanya tidak memiliki rencana untuk menambah tempat sampah pintar dalam waktu dekat.

"Menyediakan tong sampah di jalan justru membuat kota jadi lebih kotor karena masyarakat membawa sisa makanan dari rumah dan sampah tersebut akan meluap, ini akan membuat kawasan jadi bau sampah," katanya.

"Saya harap turis punya etika untuk membawa sampah ke rumah atau mengembalikannya ke tempat di mana mereka membeli makanan itu."



Simak Video "Video: WNI di Jepang Disorot, Kita Harus Malu atau Introspeksi?"

(bnl/bnl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork