Venesia tak lagi main-main soal overtourism. Setelah bertahun-tahun jadi wacana, Venesia meluncurkan tanggal berlaku kebijakan tiket masuk untuk turis.
Dilansir dari Al-Jazeera pada Jumat (24/11), Venesia akan menguji coba biaya masuk dan pembatasan harian jumlah pengunjung di pusat kota. Skema ini akan dimulai pada bulan April 2024.
"Ini adalah pertama kalinya di dunia, Anda membuat pesanan untuk sebuah kota," kata Walikota Luigi Brugnaro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem ini dirancang untuk mengatur arus wisatawan ketika jumlah pengunjung berada di puncak. Berdasarkan skema tersebut, puncak musim turis mulai 25 April hingga 5 Mei. Biaya ini juga akan berlaku untuk sisa akhir pekan di bulan Mei, Juni, serta dua akhir pekan pertama di bulan Juli.
Tarif yang diberikan oleh Venesia adalah Euro 5 atau sekitar Rp 84 ribuan. Penduduk, orang yang lahir di Venesia, pelajar, pekerja dan pemilik rumah di kota tersebut akan dikecualikan dari skema ini. Sementara itu, anak-anak di bawah usia 14 tahun tidak akan dipungut biaya atau gratis.
Sebelumnya, tiket masuk harian ini diberi nama pajak turis. Namun Brugnaro menolak sebutan itu. Ia lebih suka menyebutnya tiket masuk harian.
Cara pesan tiket masuk Venesia
Turis yang mau masuk ke Venesia harus memesan tiket secara online. Setelah itu, turis akan mendapat QR Code yang nantinya jadi tiket masuk di pintu masuk.
Namun, sampai saat ini website pemesanan masih belum diungkap ke publik. Saat ini Visit Venice masih melayani pemesanan tiket ke tempat-tempat wisata saja.
Tiket ini hanya berlaku untuk turis harian. Jika tidak mematuhi langkah-langkah tersebut, turis akan didenda antara Euro 50-130 atau sekitar Rp 848 ribu - Rp 2,2 jutaan.
"Pihak berwenang siap melakukan perubahan pada sistem untuk memastikan sistem itu berfungsi. Sistem ini dapat menjadi model bagi kota-kota lain yang rentan dan rapuh," pungkas Brugnano.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!