Hewan-hewan langka kembali lagi ke Karawang. Tak terduga, mereka mau membuat sarang di area dekat pertambangan.
Fenomena itu dikatakan oleh ranger Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), Komarudin. Dikatakan bahwa hewan-hewan langka itu muncul kembali di Gunung Sinalanggeng, Pegunungan Sanggabuana, Desa Cintalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang.
"Berdasarkan hasil patroli kami dan juga melakukan dokumentasi satwa-satwa liar yang ada di Gunung Sinalanggeng, Minggu (26/11/2023) kemarin, kita dapati beberapa satwa langka kembali muncul dan berkembang biar di area hutan sekitar tambang itu," ujar Komarudin dikutip Rabu (29/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sanggabuana Conservation Foundation merinci aneka satwa langka itu, yakni mulai dari elang brontok atau Nisaetus cirhatus, elang ular atau Spilornis cheela, punai pengantin atau Treron griseicauda, cekakak sungai atau Todiramphus chloris, cekakak Jawa atau Halcyon cyanoventris. Ada pula kirik-kirik senja atau Merops leschenaulti, dan burung kicau lainnya.
"Burung-burung itu termasuk satwa dilindungi sesuai dengan Permen 106 Tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa dilindungi," kata Komarudin.
Selain burung, tim Sanggabuana Conservation Foundation juga menjumpai aneka primata langka. Mereka kembali ke habitatnya dulu di Gunung Sinalanggeng. tim tersebut pun berbahagia dengan temuan itu.
"Selain puluhan burung, juga ada satwa dari jenis primata, yaitu lutung jawa atau Tracypithecus mauritius, dan juga monyet ekor panjang atau Macaca fascicularis," ujar Komarudin.
![]() |
Di kawasan yang sama di hutan Gunung Sinalanggeng, dikatakan SCF terlihat kemunculan binatang pemangsa dengan ukuran. Mereka menyebut adanya macan tutul jawa, namun belum bisa diambil gambarnya.
"Di beberapa lokasi masih sering terlihat kucing hutan dan juga ditemukan jejak karnivora besar seperti macan tutul jawa. Tapi kami belum memasang kamera trap sehingga belum terdokumentasikan," imbuhnya.
Sebelumnya diketahui, sebagian kawasan hutan Gunung Sinalanggeng merupakan tambang batu andesit yang dikelola oleh salah satu perusahaan sejak tahun 2000. Dalam perjalanannya tambang batu andesit itu ditutup pada 2018.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol