Beberapa waktu lalu, salah satu layanan kapal pesiar menawarkan pelanggannya berlayar keliling dunia selama tiga tahun. Namun menjelang waktu yang dijanjikan, pelayaran tersebut dibatalkan.
Kontroversi inilah yang dihadapi para traveler yang sudah kepalang basah memesan trip kapal pesiar Turki Miray. Sebelumnya perusahaan pelayaran ini mengumumkan bahwa mereka meluncurkan rute pelayaran Life at Sea yang akan melintasi 140 negara selama tiga tahun di laut.
Dilansir dari The Street, Jumat (30/11/2023) semenjak diumumkan, banyak yang langsung tertarik, dimana harga paket dasar senilai $29,999 (Rp 466 juta) ditawarkan kepada pelanggan. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga $40,000 per tahun untuk menyewa apartemen di kota seperti Los Angeles atau New York.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu, tak perlu pikir dua kali bagi traveler untuk memesan trip ini. Kapan lagi keliling dunia dengan pesiar selama 3 tahun dengan harga 'murah'?
Namun kabar buruk datang tepat sebelum kapal pesiar tersebut dijadwalkan berangkat, 1 November 2023. Setelah salah satu insinyur yang bekerja untuk Miray mengumumkan kepada publik bahwa kapal MV Gemini, yang direncanakan oleh perusahaan untuk digunakan dalam perjalanan yang tidak layak berlayar.
Mendengar ini, traveler yang telah mengeluarkan uang untuk memesan tempat mulai menuntut pengembalian uang. Kabar buruknya lagi, beberapa anggota pendiri serta direktur pelaksana kapal pesiar tersebut meninggalkan proyek tersebut.
Miray pun menuduh komentar insinyurnya sebagai pencemaran nama baik. Namun, akhirnya mereka menggeser tanggal belayar menjadi tanggal 30 November dan untuk sementara waktu menghindari krisis humas yang berkembang dengan berkomitmen untuk mencari kapal lain. Dilaporkan perusahaan membeli kapal pesiar AIDA dengan 532 kabin yang akan diganti namanya menjadi MV Lara.
Namun hanya beberapa hari sebelum kapal tersebut seharusnya berlayar dari pelabuhan di Amsterdam, penumpang yang seharusnya menaiki kapal tersebut melaporkan bahwa pelayaran mereka dibatalkan. Banyak di antara mereka yang telah tiba di Belanda atau Turki, negara asal perjalanan tersebut sebelum adanya perubahan pada menit-menit terakhir.
Perusahaan pelayaran tersebut akhirnya mengkonfirmasi bahwa perjalanan tersebut dibatalkan pada hari yang sama, ketika tersiar kabar kapal yang akan digunakan telah dibeli oleh perusahaan Yunani Celestyal Cruises. Walau negosiasi penjualan dengan Miray telah gagal tetapi perusahaan pelayaran tersebut menunda untuk mengumumkan berita bahwa mereka telah membatalkannya.
Mimpi keliling dunia yang digembor-gemborkan kapal pesiar ini berubah menjadi penipuan. Padahal banyak penumpangnya yang sudah kebingungan tak tahu kemana harus pergi pasca pelayaran dibatalkan.
"Saat ini banyak sekali orang yang tidak punya tempat untuk pergi, dan beberapa memerlukan pengembalian dana bahkan untuk merencanakan tempat tujuan mereka," kata salah satu penumpang yang seharusnya ikut dalam perjalanan tersebut kepada CNN.
Akan kembalikan dana penumpang secara bertahap
Perusahaan pesiar ini mengatakan kepada para penumpang bahwa mereka akan mengembalikan uang mereka dengan mencicil bulanan pada bulan Februari 2024. Ini tentu bukanlah jawaban yang bagus dan melegakan.
Banyak traveler yang hidupnya berantakan setelah merencanakan tiga tahun hidup mereka di kapal pesiar. Beberapa pihak juga mempertanyakan kurangnya transparansi dan apakah pengembalian dana akan dilakukan.
Warga Ohio, Keri Whitman, bahkan menjual rumahnya di Cincinnati dengan uang jaminan sebesar $32.000. Sementara Kimberly Arizzi juga menjual apartemen di Chicago dan semua perabotannya untuk membiayai apa yang seharusnya menjadi pelayaran pensiunnya.
(sym/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum