Sejarah Pantjoran PIK, Kisah Pagoda Tertinggi di Jakarta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sejarah Pantjoran PIK, Kisah Pagoda Tertinggi di Jakarta

Weka Kanaka - detikTravel
Jumat, 01 Des 2023 20:50 WIB
Pagoda di Pantjoran PIK 2
Pagoda di Pantjoran PIK 2. (Weka Kanaka/detikcom)
Jakarta -

Kawasan Pantjoran Pantai Indah Kapuk (PIK) dikenal sebagai spot nongkrong estetik. Namun tak cuma itu, tempat ini menyimpan pagoda tertinggi di Jakarta, berikut kisahnya.

Pagoda memang identik dengan kawasan pecinan. Di PIK khususnya area Pantjoran, traveler juga dapat menemuinya. Bahkan, adanya pagoda ini menjadi ikon tersendiri kawasan ini. Terlihat dari setiap pengunjung yang hadir ke PIK pasti menyorot kamera gawainya ke arah pagoda tersebut.

Pagoda berwarna merah menyala ini selain memiliki rupa menawan, usut punya usut, ternyata juga jadi pagoda tertinggi di Jakarta. Itu dijelaskan oleh pemandu wisata Ira Lathief.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pagodanya ini salah satu pagoda tertinggi di Jakarta untuk sekarang. Ada lima lantai. Kebetulan baru dibuka awal tahun ini. Namun kemudian ditutup lagi," ucapnya kepada detikTravel dan peserta acara Jelajah Lensa Jakarta, Minggu (19/11/2023).

Ukiran di dalam Pagoda Pantjoran PIKUkiran di dalam Pagoda Pantjoran PIK. (Dadan Kuswaraharja/detikcom)

Selain menjadi yang tertinggi, pagoda ini memiliki beragam ukiran yang menawan di temboknya. Dalam pagoda sendiri menceritakan keberagaman budaya di Indonesia. Ada karya seni yang menceritakan kisah kedatangan Tionghoa di Indonesia. Begitu sampai di lantai atas, lantai 5, pengunjung bisa melihat pemandangan di sekitar Pantjoran PIK, secara luas.

ADVERTISEMENT

Area dalam pagoda tersebut sempat dibuka pada September 2022, tepatnya pada gelaran Bazaar Moon Cake. Namun, sayangnya kini area dalamnya ditutup kembali dan membuat banyak traveler penasaran.

Selain memiliki pagoda dan menjadi kawasan nongkrong kekinian. Pantjoran PIK juga menyimpan aspek ritual keagamaan. Itu karena di bangunan depan pagoda terpajang juga patung Dewa Kwan Im. Dewa ini yang melambangkan kasih sayang, cinta, kedamaian, dan kebahagiaan.

"Patung Dewa Kwan Im ini melambangkan kasih sayang, atau dewa cinta, dewa kedamaian, dewa kebahagiaan. Jadi setiap kita ke Klenteng, itu kan banyak dewa-dewi, kalau di orang China kan berdoanya ke dewanya sesuai tujuan dia, ada yang berdoa langsung ke dewa kesehatan, dewa kemenangan, tapi biasanya yang selalu dicari ini dewa Kwan Im," tutur Ira.

"Ada yang menyebut dia ini wujudnya dewi atau perempuan ada juga yang bilang laki-laki. Tapi sifat-sifatnya itu feminim jadi sering diwujudkan sebagai perempuan," lanjutnya.

Terlihat juga pada kunjungan kami, terdapat juga pengunjung yang berdoa dengan khidmat di depan patung Dewa Kwan Im. Mereka membakar dupa dan memanjatkan doa serta ritualnya.

"Orang Chinese apapun tempat yang bisa berdoa itu namanya Temple. Jadi kalau orang Chinese di tempat seperti itu biasanya untuk dua tujuan, keluarga yang sudah meninggal dan untuk dirinya sendiri," imbuh Ira.

Event jelajah PIK ini merupakan hasil kerja sama detikcom dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta




(wkn/wkn)

Hide Ads