Selain liburan ke destinasi anti mainstream, kaum jetset juga hobi membeli barang-barang super mewah, seperti jam tangan yang harganya fantastis.
Jam tangan bagi sebagian besar orang adalah penunjuk waktu. Tapi bagi kaum jetset yang super kaya, jam tangan tak hanya sekedar itu.
Bagi mereka, jam tangan adalah sebuah tanda prestise, sekaligus instrumen investasi. Setidaknya itu kata Jeffrey, pemilik akun @holynitro yang sudah 13 tahun berkecimpung di dunia jual beli jam tangan super mewah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa brand yang bisa untuk investasi sebetulnya. Dalam artian, brand tersebut nilainya dari tahun ke tahun itu naik terus," ucap Jeffrey, Jumat (1/12/2023).
Salah satunya adalah Bianchet, brand jam tangan asal Swiss. Meski terhitung masih baru, tetapi jam tangan ini sudah menyedot perhatian para kolektor di Indonesia. Yang terbaru, mereka meluncurkan Bianchet Tourbillon Grande Date.
"Brand ini tergolong masih brand baru, tapi inovatif karena menggunakan movement Tourbillon. Tourbillon bisa dibilang kasta tertinggi di jam tangan," terang Jeffrey.
Keunggulan Tourbillon adalah pada ketepatan waktunya. Jam tangan yang memiliki komponen ini sangat akurat. Itu sesuai dengan sejarah terciptanya Tourbillon.
![]() |
"Tourbilllon itu ditemukan oleh Alexander Breguet. Pertama kali dibikin itu untuk pocket watch, bukan untuk Wrist Watch. Pada zaman dahulu, pocket watch itu tidak akurat. Dengan adanya Tourbillon, menjadi sangat akurat karena dia menetralisir gravitasi," jelas Jeffrey.
Di Indonesia, jam tangan merk Bianchet dibanderol dengan harga 75.000 Swiss Franc atau jika dirupiahkan sekitar Rp 1,3 Miliar. Meski harga jam tangan itu fantastis, tapi ada saja orang Indonesia yang membelinya.
Namun Jeffrey tidak mau mengungkapkan siapa-siapa saja yang sudah membeli jam tangan tersebut. Yang jelas, jam mewah yang ia jual tahun lalu sudah sold out.
"Tidak usah disebut ya. Kebanyakan pebisnis," bisik Jeffrey.
Baca juga: 20 Tempat Wisata Modern di Jakarta yang Seru |
Sama seperti bisnis lainnya, jual beli jam tangan mewah juga ada suka dukanya. Sukanya jelas kalau cuan. Namun terkadang, ada kalanya harga jam tangan mewah itu jatuh.
"Bisa dibilang kayak orang main saham ya. Ibarat kata, ada naik, ada turun. Ada kalanya juga brand tersebut udah naik terus mentok, jadi bubblenya pecah. Harganya drop. Contohnya yang paling umum adalah Rolex. Rolex kan tiap tahun naik, naik, naik terus kan. Tapi tahun kemarin pecah bubblenya. Drop," terang Jeffrey.
Tidak seperti membeli jam tangan biasa, membeli jam tangan mewah ada caranya tersendiri. Biasanya, jam tangan itu tidak ready stock di toko seperti lazimnya.
Baca juga: 15 Rekomendasi Rekreasi Keluarga di Jakarta |
Jam tangan itu terkadang hanya dibeli dengan sistem pre-order, alias traveler harus memesan terlebih dahulu, baru para pembuat jam tangan di kantor pusat mereka di Swiss akan membuatkan jam tangan yang sudah dipesan oleh traveler.
Traveler yang ingin membeli jam tangan super mewah biasanya akan menghubungi dealer terlebih dahulu untuk menanyakan barang yang mereka mau. Kemudian, dia akan membayar sejumlah uang sebagai tanda jadi.
Lalu, setelah jam tangan selesai dibuat di Swiss dan barang dikirim ke pembeli, baru sang pembeli wajib melakukan pembayaran untuk melunasi jam tersebut.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba