Wisata Jelajah Purba, Mengenal Situs Megalitikum yang Ada di Jember

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Jelajah Purba, Mengenal Situs Megalitikum yang Ada di Jember

Yakub Mulyono - detikTravel
Senin, 11 Des 2023 21:46 WIB
Jelajah Purba
Foto: detikJatim/Yakub Mulyono
Jember -

Sejumlah lokasi situs megalitikum di dua wilayah kecamatan di Jember menjadi jujugan puluhan wisatawan lokal yang ikut kegiatan Jelajah Purba yang diinisiasi sejumlah pelaku wisata dan Pemkab Jember.

Wisata Jelajah Purba ini melintasi situs-situs megalitikum di wilayah Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk dan Desa Kamal, Kecamatan Arjasa. Giat wisata ini merupakan pilot project dari pengembangan Kawasan Wisata Budaya Terintegrasi Argopuro-Raung.

"Kita sedang bikin pilot project yang akan kita tunjukkan ke masyarakat, bahwa integrasi desa-desa itu bisa membangun kawasan wisata yang lebih besar. Arahnya adalah kami sedang menyiapkan pengembangan kawasan wisata budaya yang terintegrasi Argopuro-Raung. Jadi kita akan kembangkan pariwisata dari (Kecamatan) Sumberbaru sampai di Sumberjambe," ujar Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jember Hasti Utami, Senin (11/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk event pilot project yang dilakukan itu, kata Hasti, titik awal atau garis start di Gedung Serbaguna Kaliwates, Jember. Para peserta melakukan konvoi menggunakan motor menuju lokasi situs-situs megalitikum.

"Kemudian lewat (Kelurahan) Mangli ke dalam, Kecamatan Patrang, lanjut Kecamatan Arjasa, masuk ke Desa Panduman (Kecamatan Jelbuk). Di sana pos pertama di Cafe Purba yang di sana ada penjelasan singkat soal situs megalitikum yang ada di wilayah Utara Jember. Lalu kita naik ke Desa Sumbercandik, lalu kita turun ke Situs Calok, terakhir kita ke Situs Duplang, dua situs itu ada di Desa Kamal," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Untuk situs megalitikum atau lokasi bersejarah zaman prasejarah itu, kata Hasti, banyak diketahui di dua kecamatan itu. Dengan adanya event atau pilot project ini, diharapkan banyak lokasi-lokasi wisata prasejarah yang layak dikunjungi.

"Sehingga lewat pilot project ini, kita bermaksud untuk mengembangkan. Karena sementara ini, belum ada perhatian. Makanya dengan adanya hal ini, harapannya kita akan menyatukan potensi yang dimiliki Desa Panduman dan Desa Kamal. Menjadi satu kesatuan potensi yang akan menjadi trip yang sangat menyenangkan," ungkapnya.

Bagi masyarakat yang akan menjelajahi lokasi wisata megalitikum itu, nantinya akan diarahkan untuk melakukan scan pada barcode yang sudah disediakan dan akan selalu diperbaharui informasinya. Ada beberapa dinas terkait yang akan mempublikasikan informasi lokasi wisata megalitikum itu.

"Jadi scan barcode-nya itu akan ada banyak wisata di sekitar megalitikum yang kita perkenalkan. Mereka (para wisatawan) akan datang ke tempat-tempat itu. Kita sudah siapkan shelter-nya (lokasi jujugan wisata) di barcode itu semua. Bisa sewa pemandu wisata, bisa beli paket wisata, bisa pesan paket kuliner, pesan kesenian show (penampilan seni) kepada seniman-seniman lokal," jelasnya.

"Untuk paket wisata itu tidak jadi satu kesatuan, tapi dibagi menjadi beberapa paket wisata. Karena kalau jadi satu membutuhkan waktu berhari-hari dan lama. Jadi nanti akan dilakukan penyesuaian sesuai keinginan wisatawan," imbuh Hasti.

Dari wisata Jelajah Purba yang dilakukan, para peserta yang ikut tidak hanya mendapat penjelasan dan khazanah informasi soal situs megalitikum prasejarah di Jember. Para wisatawan juga menonton kesenian khas Jember seperti tarian Ta' buta'an, Can Macanan Kaduk, dan menikmati kuliner khas wilayah setempat, seperti sayur kolpoh, lalapan beh sarap, junggulan, perkedel pohong, bideng pokak, sambel pao, sambel pokak jukok teri, dan dadar jagung yang merupakan kuliner khas daerah pedesaan.

Pilot project wisata Jelajah Purba ini, menurut Kepala Disparbud Jember Bambang Rudianto, bisa menjadi pengembangan potensi wisata di Jember. Karena menurut Rudi, saat ini minat wisatawan untuk datang ke Jember meningkat.

"Even ini nantinya, diharapkan dapat menjadi salah satu magnet wisata Jember, yang kita harapkan bisa mendongkrak (minat) wisatawan. Dalam 3 bulan terakhir, ada kenaikan yang cukup signifikan. Kita bandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, ada kenaikan kurang lebih 20-30 persen," kata Rudi saat dikonfirmasi terpisah.

Dari adanya peningkatan wisatawan yang datang ke Jember, lanjutnya, menjadi harapan bahwa potensi wisata di Jember saat ini mulai dilirik untuk dinilai memiliki daya tarik tersendiri.

"Harapannya wisata Jember semakin berkembang. Bahkan nanti ke depan, tidak menutup kemungkinan, kita lakukan sinergi dengan kabupaten tetangga yang ada di wilayah tapal kuda, dan juga tentunya di level Provinsi Jatim, nasional dan juga global," ucapnya.

"Karena perlu diketahui, kita juga punya beberapa even yang skalanya internasional, diantaranya itu JFC (Jember Fashion Carnival), JKCI (Jember Kota Cerutu Indonesia), dan lain-lain," imbuhnya.




(ncm/ega)

Hide Ads