Media asing menyoroti banyaknya sampah yang membuat kotor Pantai Kuta, Bali. Pemerintah merespon bahwa itu disebabkan oleh angin muson barat.
Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan, Limbah Bahan Berbahaya, dan Beracun (PKLB3) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung A.A Gede Agung Dalem yang menjelaskannya. Ia menyebut bahwa itu adalah fenomena berulang.
"Rata-rata sampah yang sudah dikumpulkan mencapai 24 ton per hari," katanya, Kamis (14/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada periode ini jumlah sampah yang dikumpulkan petugas kebersihan pantai setiap harinya rata-rata 2,5 ton. Kami hitung volume sampah terangkut dari Agustus-Desember ini sebanyak 430 ton," bebernya.
Di bulan Desember ini, kata Agung, masih belum banyak sampah yang terdampar di sepanjang Pantai Kuta dan sekitarnya. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa sudah ada sampah berdatangan di sana, hingga ke Pantai Pererenan.
"PDU (pusat daur ulang) Mengwitani di Kecamatan Mengwi punya mesin pencacah sampah kayu gelondongan. Sedangkan sampah jenis plastik dimusnahkan lewat incinerator," papar Agung.
Sebelumnya, Daily Star menyoroti sampah di Pantai Kuta, Badung, Bali. Media itu menyebut pantai di Bali menghadapi krisis polusi akibat sampah plastik.
"Rupanya, masalah ini semakin parah pada musim hujan di bulan November hingga April, ketika sejumlah besar sampah terdampar di pantai - sebuah fenomena lokal yang disebut sebagai 'tsunami sampah'," demikian menurut media itu.
Berita ini telah tayang di detikBali
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour