Jos! Ubud Jadi Percontohan Wisata Kuliner Dunia dari PBB

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jos! Ubud Jadi Percontohan Wisata Kuliner Dunia dari PBB

Putu Krista - detikTravel
Kamis, 14 Des 2023 19:31 WIB
Pramusaji menyajikan kopi untuk wisatawan mancanegara di Seniman Coffee Studio, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (7/10/2023). Seniman Coffee Studio yang berdiri sejak tahun 2009 tersebut menawarkan pengalaman cita rasa kopi yang unik dari berbagai daerah di Indonesia dengan beragam teknik penyajian bagi pelanggannya termasuk para wisatawan mancanegara yang sedang berkunjung di kawasan Ubud. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.
Menikmati wisata kuliner di Ubud, Bali (Foto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)
Jakarta -

Kawasan Ubud, Bali telah ditetapkan menjadi kawasan percontohan wisata kuliner atau gastronomi dunia. Aneka faktor jadi penentunya.

Adalah UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia), salah satu badan dari PBB, yang menetapkannya. Pejabat Tourism Market Intelligence and Competitiveness UNWTO, Patricia Carmona, mengatakan bahwa pihaknya sudah membentuk Gastronomy Tourism Club.

"Berbeda dengan wisata kuliner biasa, wisata gastronomi akan memberikan peminatnya sebuah pengalaman yang lebih mendalam mengenai makanan dan minuman yang mereka cicipi," ujar dia di Bali, Kamis (14/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga ke depannya apa yang sudah dimulai akan terus berkembang dan kian menarik bagi wisatawan saat berkunjung ke Bali, khususnya Ubud," imbuh Patricia.

Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, mengatakan bahwa penetapan Ubud sebagai contoh wisata gastronomi dunia sudah melalui proses yang panjang.

ADVERTISEMENT

Penetapan wisata gastronomi Ubud saat ini dalam tahap akhir dengan tiga tahapan yakni diagnosis permasalahan, teknik pengembangan gastronomi, dan strategi implementasi ke depan.

"Dari berbagai pertemuan dan observasi serta interaksi masyarakat, di sini kolaborasinya sangat bagus antar pemerintah daerah dan masyarakatnya. Kami usulkan ke UNWTO menjadikan Ubud sebagai pilot projek dari wisata gastronomi ini," kata Jemadu.

Pendapatan pariwisata Bali saat ini disumbang dari budaya sebesar 60%, 35% alam, dan 5% lagi dari buatan. Wisata kuliner masuk ke dalam potongan kue terbesar.

"Sehingga sudah sepatutnya makanan tradisional diangkat dan dikembangkan dengan tujuan ke depan adalah peningkatan perekonomian masyarakat lokal dan pelestarian makanan tradisional Bali," kata Jemadu.

"Akan ada wisatawan asing dan domestik untuk menikmati gastronominya Ubud. Karena ada tradisional, gaya lokal, itu diangkat melalui ekosistem gastronomi ini," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di detikBali




(msl/msl)

Hide Ads