Bandara RI Tak Terapkan Pembatasan, Imbau Penumpang Pakai Masker Cegah Covid

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bandara RI Tak Terapkan Pembatasan, Imbau Penumpang Pakai Masker Cegah Covid

Femi Diah - detikTravel
Jumat, 15 Des 2023 05:56 WIB
Berdasarkan data AP II pada periode Januari - September 2022, jumlah pergerakan penumpang di 20 bandara AP II secara kumulatif meningkat tajam.
Ilustrasi bandara Soetta (Grandyos Zafna)
Jakarta -

Pengelola bandara di Indonesia Angkasa Pura (AP) 1 dan AP 2 bersiap menghadapi musim puncak perjalanan di libur Natal dan tahun baru. Ancaman Covid-19 sudah diperhitungkan, tetapi belum ada pembatasan.

Berdasarkan data survey Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, diperkirakan mencapai 107,63 juta orang. Angka itu meningkat tajam 143,7% jika dibandingkan pergerakan pada Libur Nataru 2022/2023 yang hanya 44,2 juta orang.

Dari jumlah pergerakan masyarakat tersebut, diperkirakan ada 7,6 juta penumpang jalur udara melalui bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"AP I akan mengoperasikan Posko Angkutan Nataru di 15 bandara, mulai 19 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024," kata MMA Indah Preastuty, Direktur Operasi PT Angkasa Pura I, dalam konferensi pers di kantor Injourney, Rabu (13/12/2023).

Malah, AP 2 siaga lebih dini untuk menyambut lonjakan jumlah penumpang. Posko nataru di Bandara Soekarno Hatta dimulai Kamis (14/12).

ADVERTISEMENT

"AP2 juga akan membuka Posko Angkutan Nataru 2023 dan Tahun Baru 2023 di 20 bandar udara selama 18 hari, mulai dari 18 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024. Bahkan, untuk Badnara Soekarno Hatta kami buka posko nataru mulai Kamis," kata Deni, Corporate Secretary PT Angkasa Pura II.

Kendati diprediksi ada lonjakan penumpang dan muncul kasus Covid-19, AP 1 dan AP 2 belum menerapkan aturan pembatasan perjalanan.

"Secara khusus belum ada instruksi langsung, tetapi kami mengimbau penumpang untuk menggunakan masker. Saat ini, bukan hanya Covid tetapi juga ada pneumonia. Kami bekerja sama dengan KKP, bersama-sama dengan stakeholder, dan pelabuhan untuk mengantisipasi gangguan kesehatan yang mengakibatkan gangguan kesehatan. Jika diperlukan akan kami aktifkan lagi alat deteksi thermal,' kata Deni.

"Standar di bandara di masa pandemi lalu akan kami standbykan. Namun demikian kami menunggu penerapannya berdasarkan dari stakeholder terkait, terutama Kemenhub dan kesehatan pelabuhan. Ada imbauan secara personal agar selalu waspada untuk menggunakan alat kelengkapan diri untuk mencegah menjadi lebih luas Kita harapkan tidak seperti yang lalu," ujar dia.




(fem/fem)

Hide Ads