Seorang turis mendapatkan pengalaman staycation yang menegangkan. Ia sedang menggunakan hair dryer di kamar hotelnya dan dikenakan denda karenanya.
Dilansir dari New York Post pada Minggu (17/12/2023), Kelly (nama samaran), perempuan yang menggunakan hair dryer saat staycation itu menginap d Novotel Perth Langley di Perth, Australia. Dia menginap di hotel untuk memudahkan saat menghadiri sebuah konser.
Sebelum pergi ke hotel, Kelly mandi dan bersiap di dalam kamar. Ia kemudian menggunakan hair dryer untuk mengeringkan rambut. Tiba-tiba saja, pemadam kebakaran sudah membuka pintu kamarnya, padahal dia belum sempat berpakaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perwakilan hotel menyebut hair dryer yang ia gunakan memicu alarm kebakaran.
Dia menyangkal tuduhan perwakilan hotel itu. Dia menjelaskan bahwa kamarnya baik-baik saja dan menegaskan saat itu hanya menggunakan hair dryer.
Tiga hari kemudian, Kelly pulang setelah membayar biaya hotel. Namun, betapa terkejutnya ia melihat penarikan sebesar USD 1.400 atau sekitar Rp 21 juta dari kartu kredit. Penarikan itu adalah denda yang dibebankan oleh hotel akibat alarm kebakaran.
Ia kemudian menelpon perwakilan hotel. Oleh petugas hotel itu, biaya itu sebagai beban pemanggilan Departemen Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat (DFES), besarnya USD 1.337.
Kelly ngamuk, ia merasa tagihan itu tidak masuk akal. Ia terus mendesak pihak hotel agar membatalkan tagihan itu.
"Bayangkan, jika Anda sedang makan prasmanan di restoran hotel dan alarm berbunyi, apakah hotel akan menagih biaya karena telah membakar roti Anda yang memicu alarm kebakaran?" kata Kelly kesal.
Perwakilan hotel sempat menolak alasan Kelly. Sampai akhirnya Kelly memenangkan tudingan itu. Manager hotel mengakui hal itu sebagai kesalahan dan membatalkan tagihan tersebut.
Baca juga: Hotel-Hotel Laris Manis di Libur Nataru |
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!