Dilansir dari Channel News Asia pada Rabu (20/12), Distrik Shibuya Tokyo telah membatalkan countdown selama 4 tahun berturut-turut. Alasannya, pemerintah khawatir atas keselamatan dan keamanan pada acara tersebut.
Walikota Shibuya Ken Hasebe mengatakan bahwa keputusan tersebut telah dipertimbangkan seiring dengan meningkatknya jumlah pelancong sejak musim panas. Keamanan masyrakat pun diperkuat sejak tahun lalu.
"Untuk mencegah kecelakaan terkait kepadatan yang berlebihan, pemerintah kota bermaksud untuk memperkuat keamanan dan menerapkan langkah-langkah keselamatan yang bekerja sama dengan polisi, badan transportasi umum dan pemadam kebakaran," jelasnya.
Tak hanya itu, walikota juga mengumumkan bahwa minuman keras akan dilarang di sekitar Stasiun Shibuya mulai pukul 18.00 pada tanggal 31 Desember hingga 05.00 pada tanggal 1 Januari 2024.
"Kios, toserba dan pedagang massal di daerah tersebut juga telah diminta untuk tidak menjual minuman beralkohol," tambah Hasebe.
Supaya makin tidak menarik, iklan dan layar LED di sekitar persimpangan Shibuya yang ikonik akan dimatikan pukul 23.00 pada tanggal 31 Desember. Pemadaman ini satu jam lebih awal dari biasanya. Padahal acara countdown biasanya mendatangkan 100.000 pelancong ke Distrik Shibuya.
Distrik Shibuya pertama kali membatalkan acara countdown Malam Tahun baru pada tahun 2016. Pembatalan countdown juga terjadi pada tahun 2020-2022 dengan alasan Covid-19.
Pada Halloween kemarin, Hasebe juga melarang kegiatan di Shibuya. Padahal biasanya momen ini menarik sekitar 40.000 orang. Hasebe berkaca dari kasus mematikan di Korea Selatan yang menewaskan 160 orang di sebuah gang sempit di Seoul.
Tokyoo juga pernah beduka karena Halloween. Dua tahun lalu, seorang pria berpakaian Joker dan menikam warga yang berada di kereta. Ia juga berusaha membunuh dengan menyalakan api. Tokyo tak ingin kasus yang sama terulang kembali.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan