Uniknya Perayaan Natal di Bali, Warga Lakukan Pemasangan Penjor

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Uniknya Perayaan Natal di Bali, Warga Lakukan Pemasangan Penjor

I Putu Adi Budiastrawan - detikTravel
Senin, 25 Des 2023 10:10 WIB
Umat Kristen di Jembrana, Bali, memasang penjor di depan rumah dan gereja setiap kali perayaan Natal.
Umat Kristen di Bali memasang penjor saat Natal. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Umat Kristen di Bali merayakan Natal dengan cara yang unik. Mereka memasang penjor yang digunakan sebagai sarana sembahyang umat Hindu Bali.

Pemasangan penjor ini dilakukan umat Kristen di Desa Blimbingsari, Kabupaten Jembrana. Cara dan gaya pemasangannya pun sangat mirip dengan Hindu.

Penjor-penjor dipasang di depan rumah. Ada juga yang dipasang di depan gereja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikBali, Minggu (24/12/2023), terlihat sejumlah warga sudah mulai memasang penjor jelang Natal 2023. Selain memasang penjor di setiap rumah, di sejumlah gereja juga sudah dihias dengan nuansa Bali. Uniknya seluruh kegiatan sebelum Natal mirip dengan kegiatan masyarakat Hindu Bali.

ADVERTISEMENT

"Untuk pemasangan penjor di Desa Blimbingsari itu sudah turun temurun saat Hari Raya baik itu Paskah dan Natal, karena awalnya warga Blimbingsari itu seluruhnya adalah orang asli Bali, jadi tetap mengadopsi tradisi Bali saat perayaan hari raya," ungkap Perbekel Desa Blimbingsari, I Made John Rony ditemui detikBali.

Rony juga menjelaskan setiap warga di desa itu akan membuat penjor dan dipasang di setiap rumah warga yang beragama Kristen. Selain menghias rumah dengan berbagai hiasan berbahan daun janur, pohon Natal juga tetap dihias dan dipajang di depan teras rumah.

"Kami umat Kristiani di Desa Blimbingsari ini mengadopsi adat Bali, sehingga perayaan hari raya kami gunakan adat Bali, seperti pakaian bahkan alat musik ketika beribadah," papar Rony.

Rony juga menambahkan, penjor yang digunakan warga Blimbingsari tidak jauh berbeda dengan penjor masyarakat Bali saat perayaan Hari Raya Galungan-Kuningan. Bedanya, penjor yang dipasang umat Kristen tidak memiliki tempat banten (sesajen).

"Pemasangan penjor saat Hari Raya Natal dan Paskah oleh warga Desa Blimbingsari ini selain sebagai hiasan juga bertujuan untuk mempertahankan tradisi dan budaya Bali," tandas Rony.

Artikel ini sudah tayang di detikBali.




(pin/pin)

Hide Ads