Alasan Pramugari Minta Bangku Ditegakkan, Penutup Jendela Dibuka Saat Landing

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Alasan Pramugari Minta Bangku Ditegakkan, Penutup Jendela Dibuka Saat Landing

Syanti Mustika - detikTravel
Rabu, 27 Des 2023 11:39 WIB
Munich: A female flight attendant  is speaking with a passenger sitting in the economy class of the route Munich - Vancouver of Lufthansa Airlines.
Ilustrasi pramugari ( Getty Images/RUBEN RAMOS)
Jakarta -

Beragam cara dilakukan pramugari supaya penumpang selalu memperhatikan instruksi mereka, mulai dari saat take off hingga landing. Alasannya murni untuk keamanan dan keselamatan penerbangan.

Dilansir dari Euronews, Rabu (27/12/2023) traveler yang sering mengabaikan instruksi dari pramugari saat naik ataupun pesawat mau landing, mungkin harus tahu tujuan kenapa pramugari meminta menurunkan penutup jendela hingga tegakkan bangku saat pesawat akan mendarat.

1. Kenapa kursi harus tegak saat lepas landas dan mendarat?

Pramugari selalu meminta penumpang untuk menjaga kursi mereka tetap tegak saat lepas landas dan mendarat, karena pada saat itu boleh dibilang momen yang berisiko. Saat lepas landas dan mendarat merupakan waktu dengan potensi terbesar keadaan darurat terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika terjadi pendaratan darurat atau evakuasi, posisi duduk tegak akan membantu orang di belakang kamu keluar dari tempat duduknya dengan cepat.

Demikian pula, memastikan meja baki disimpan akan membantu menjaga jalur tetap bersih bagi Anda dan penumpang lain di barisan Anda. Ini juga mengapa kamu diharuskan meletakkan barang-barang di bawah kursi depan kamu.

ADVERTISEMENT


2. Kenapa penutup jendela harus dibuka saat lepas landas dan mendarat?

Sama seperti di atas, kondisi akan terbang dan akan mendarat adalah titik penting dalam keselamatan terbang. Dengan terbukanya penutup jendela, pramugari dan penumpang bisa dengan cepat mengenali masalah apapun, salah satunya kebakaran mesin hingga bisa cepat ditanggapi.

Jika terjadi evakuasi darurat, hal ini juga memungkinkan kru untuk melihat apakah aman untuk menggunakan pintu keluar, dan memungkinkan kru di luar menilai situasi di dalam kabin.

Selain itu, ini memungkinkan mata penumpang menyesuaikan diri dengan cahaya luar, sehingga dapat melihat lebih baik selama evakuasi.

3. Kenapa lampu diredupkan sebelum lepas landas dan mendarat?

Jika terjadi pendaratan darurat, pesawat bisa berada dalam kondisi gelap. Dengan cahaya redup, awak dan penumpang bisa menyesuaikan penglihatan mereka dan mengevakuasi pesawat dengan cepat.

"Lampu diredupkan untuk membantu penglihatan malam jika terjadi evakuasi," kata pelatih prosedur keselamatan dan darurat dan purser Jodie Jarvis.

4. Kapan posisi 'brace' perlu digunakan?

Beberapa demonstrasi keselamatan dalam penerbangan menunjukkan posisi 'penahan' yang harus dilakukan jika diinstruksikan oleh kru. Paling umum, hal ini mengharuskan Anda membungkuk ke depan dengan kaki menempel kuat di lantai, kepala sedekat mungkin dengan permukaan yang mungkin terkena benturan (biasanya kursi di depan) dan tangan berada di kedua sisi kepala.

"Posisi brace digunakan selama pendaratan darurat, terutama untuk mencegah cedera inersia yang diakibatkan oleh akselerasi atau deselerasi otak yang cepat," kata Jodie.

Penumpang akan tahu dimana harus melakukan posisi brace, jika telah diinstruksikan pramugari. Atau, penumpang juga bisa secara naluriah menyelamatkan dirinya saat turbulensi parah.

"Anda akan tahu bahwa Anda harus bersiap karena awak kabin akan mulai berteriak 'bersiaplah' atau Anda secara naluriah akan mulai merasa perlu untuk melindungi kepala dan mencondongkan tubuh ke depan," kata Jodie.

Selama turbulensi, traveler harus mengencangkan sabuk pengaman. Kamu tidak perlu meletakkan tempat duduk tegak atau meletakkan meja baki karena diperkirakan tidak akan ada evakuasi, namun mungkin perlu mengamankan cairan apa pun yang dapat tumpah atau barang yang dapat jatuh.

5. Kenapa harus mengaktifkan mode penerbangan?

Sebelum tahun 2013, perangkat seperti ponsel harus dimatikan sepenuhnya saat lepas landas dan mendarat. Persyaratan tersebut kemudian dilonggarkan untuk mengizinkan ponsel dalam mode penerbangan.

Aturan ini awalnya diperkenalkan karena ada kemungkinan sinyal telepon dapat mengganggu sinyal radio dek penerbangan dan komunikasi interior dengan pengatur lalu lintas udara. Pengujian ketat telah dilakukan, dan sistem penerbangan telah dirancang untuk mengatasi ancaman ini.

Namun, karena maskapai penerbangan beroperasi dengan sangat hati-hati, persyaratan ini tetap berlaku.

Ada kemungkinan bahwa teknologi baru yang belum teruji masih dapat memberikan pengaruh, sehingga penumpang tetap disarankan untuk mengikuti aturan 'mode penerbangan' demi alasan keselamatan.

6. Kenapa tidak boleh mengambil tas Anda saat evakuasi darurat?

Saat evakuasi, traveler harus mengutamakan keselamatan diri. Perlu diperhatikan, jangan membawa barang bawaanmu saat evakuasi karena bisa mengganggu penumpang yang lain yang juga panik.

"Saat dievakuasi, tas tangan Anda mungkin memakan ruang yang bisa digunakan orang lain dan bisa jadi kusut, membuat seseorang tersandung, menabrak seseorang, dan menusuk atau merusak perosotan dengan cara tertentu," kata Jodie.

Penumpang yang mengenakan sepatu hak tinggi juga diminta melepasnya saat evakuasi darurat karena berisiko menusuk perosotan. Juga tidak disarankan untuk memakai sandal jepit saat penerbangan, karena sandal tersebut bukan sepatu yang aman untuk evakuasi.




(sym/fem)

Hide Ads