Tega Biarkan Penumpang Disabilitas Ngesot, Maskapai Didenda Rp 1,13 Miliar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tega Biarkan Penumpang Disabilitas Ngesot, Maskapai Didenda Rp 1,13 Miliar

Syanti Mustika - detikTravel
Rabu, 27 Des 2023 19:35 WIB
Ilustrasi kabin pesawat kosong tanpa penumpang
Ilustrasi (Getty Images/EllenMoran)
Jakarta -

Maskapai didenda Rp 1,13 miliar setelah membiarkan penumpang disabilitas ngesot keluar dari pesawat. Akibatnya, penumpang ini kesakitan parah dalam waktu yang lama.

Dilansir dari Stuff, Rabu (27/12/2023) Air Canada telah didenda setelah membiarkan seorang penumpang disabilitas turun dari pesawat karena maskapai tersebut gagal menyediakan bantuan kursi roda untuknya. Badan Transportasi Kanada (CTA) telah mengeluarkan denda sebesar C$97.500 (sekitar Rp 1,13 miliar)terhadap Air Canada terkait penumpang disabilitas.

"Pada tanggal 30 Agustus 2023, Air Canada gagal membantu pengguna kursi roda untuk turun dari pesawatnya. Penumpang yang menderita Cerebral Palsy Spastik dan tidak mampu menggerakkan kakinya terpaksa turun sendiri dari pesawat. Selain itu, ketika penumpang sedang menunggu di terminal, Air Canada gagal memastikan bahwa personelnya secara berkala menanyakan kebutuhannya," CTA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengalaman buruk ini dialami Rodney Hodgins, 49, yang kesehariannya memerlukan penggunaan kursi roda bermotor karena kondisinya. Dia terbang ke Las Vegas bersama istrinya, Deanna, untuk merayakan hari jadi mereka di bulan Agustus.

Namun saat pesawat mendarat, pramugari memberi tahu pasangan itu bahwa tidak ada waktu untuk membawa kursi roda dan pesawat harus bersiap untuk lepas landas lagi. Ketika pramugari mengatakan Hodgins harus turun dari pesawat sendirian, pasangan itu awalnya mengira dia bercanda. Tapi kemudian dia mengulangi permintaannya.

ADVERTISEMENT

"Saya berkata, 'Tentu saja saya tidak bisa. Saya di kursi roda. Saya tidak bisa berjalan,'" katanya kepada Canadian Press.

Hodgins terpaksa menggunakan kekuatan tubuh bagian atas untuk menarik dirinya melewati 12 baris kursi, dengan istrinya sebagai penopangnya.

Dalam postingan Facebooknya, Deanna Hodgins mengatakan pengalaman buruk ini membuat pasangan tersebut terpukul.

"Kami harus bersusah payah, di depan belasan orang ketika beberapa orang memalingkan muka dan yang lainnya memandang dengan rasa malu, untuk mengeluarkannya dari pesawat... kakinya terluka dan punggung saya sakit. Secara emosional lebih banyak lagi yang terluka... suami saya telah diinjak-injak dan Air Canada tidak akan menanggapi kami, dan tidak pernah menghubungi kami seperti yang mereka janjikan," tulisnya.

Hodgins mengatakan kepada CBC News bahwa dia kesakitan setelah memaksa tubuhnya.

"Awalnya sangat menyakitkan bagi saya untuk melakukan hal itu. Itu melukai kakiku. Selama tiga hari saya merasa tidak enak pada liburan saya. Saya pikir, mereka tidak peduli dengan saya, mereka hanya ingin saya turun dari pesawat ini," ujarnya.

Dia mengatakan dia telah dihubungi oleh layanan pelanggan Air Canada yang menawarkan voucher penerbangan senilai USD 2.000 untuk perjalanan di masa depan.




(sym/sym)

Hide Ads