Edan! Butuh Dua Tahun untuk Bikin Daun Lontar, Yuk Simak Pembuatannya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Edan! Butuh Dua Tahun untuk Bikin Daun Lontar, Yuk Simak Pembuatannya

Ni Made Nami Krisnayanti - detikTravel
Jumat, 05 Jan 2024 16:07 WIB
Peralatan untuk membuat daun lontar
Peralatan untuk membuat daun lontar (Ni Made Nami Krisnayanti)
Jakarta -

Daun lontar yang menjadi media naskah manuskrip berasal dari daun pohon ental atau enau. Ternyata, proses menjadi daun lontar membutuhkan waktu panjang, yakni dua tahun.

Pembuatan daun lontar itu bisa dijumpai di Museum Pustaka Lontar yang berada di Desa Adat Dukuh Penaban, Karangasem, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali.

Lontar berasal dari daun ental yang berasal dari pohon tal atau enau. Masyarakat Bali jaman dulu biasa memanfaatkan daun itu menjadi bahan utama membuat naskah manuskrip.

Catatan lawas berusia ratusan tahun itu tersimpan dengan rapi di Museum Pustaka Lontar. Di atas daun lontar itu tercatat berbagai tata cara kehidupan dan ritual keseharian di Bali dan masih menjadi pedoman dalam aturan masyarakat Bali.

Pelatihan membuat daun lontar di Museum Pustaka Lontar, Karangasem, BaliPelatihan membuat daun lontar di Museum Pustaka Lontar, Karangasem, Bali (Ni Made Nami Krisnayanti)


Belum banyak yang tahu, sebelum menjadi lontar ternyata daun ental harus melalui proses yang panjang. Bahkan hingga memakan waktu sekitar dua tahun.

Proses pertama akan diawali dengan pemilihan daun ental, disesuaikan dengan kebutuhan. Biasanya dipilih daun yang berukuran 20 cm hingga 60 cm. Setelah mendapatkan daun ental yang sesuai ukuran, dilanjutkan dengan pemisahan daun ental dengan lidinya.

Proses ketiga adalah perendaman yang dilakukan selama tiga minggu. "Selama proses ini nantinya air akan ganti secara berkala. Proses perendaman dikatakan selesai apabila rendaman dari daun ental tidak berbau busuk dan tidak berwarna keruh lagi," ujar Ni Kadek Chandra Dewi, staf pemandu di Museum Pustaka Lontar.

Selanjutnya akan dilanjutkan dengan proses perebusan selama 8 jam. Daun ental akan direbus bersamaan dengan rempah-rempah yang dikenal dengan nama "isin rong" yang terdiri dari kapulaga, jahe, cengkeh, pala, dan lain-lain. Semua rempah ditumbuk dan direbus bersamaan dengan daun ental.

"Setelah perebusan, ental tersebut dicuci bersih dan besoknya harus dijemur selama satu hari," ujar Chandra Dewi.

Museum Pustaka Lontar di Karangasem. BaliMuseum Pustaka Lontar di Karangasem. Bali (Ni Made Nami Krisnayanti)



Proses selanjutnya adalah proses penjepitan menggunakan alat bernama pemlagbag selama 6 bulan. Hal ini bertujuan untuk membuat daun ental menjadi lurus. Daun ental juga akan dilubangi dengan alat bernama pirit.

Proses daun ental terakhir adalah nyepat atau proses pembuatan garis. Dalam satu lembar daun ental bolak-balik akan dibuat empat garis dengan perkiraan panjang sekitar 1cm.

"Prosesnya itu kurang lebih selama dua tahun untuk mendapatkan daun ental menjadi daun lontar," ujar Chandra Dewi.




(fem/fem)

Hide Ads