Gunung Semeru kembali erupsi, kali ini menyemburkan letusan setinggi 2 ribu meter dari puncak. Karenanya, pendakian ke Semeru masih ditutup hingga kini.
Erupsi terjadi pukul 01.38 WIB, Senin (8/1/2023). Letusan Semeru terekam kamera CCTV. Letusan setinggi kolom asap material vulkanik mencapai 2.000 meter dari puncak Semeru mengarah ke sisi selatan barat daya.
Selain itu Gunung Semeru juga terpantau mengeluarkan letusan awan panas dengan jarak 1.000 meter ke sisi tenggara. Hingga kini status Gunung Semeru masih berada di level 3 atau siaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semeru juga terpantau mengeluarkan letusan awan panas dengan jarak 1.000 meter ke sisi tenggara," ujar Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi kepada detikJatim.
Petugas mengimbau warga agar tidak melakukan aktivitas sejauh 13 dari puncak Gunung Semeru. Selain itu warga diimbau mewaspadai awan panas guguran dan lahar di sepanjang aliran yang berhulu dari Gunung Semeru.
"Kami mengimbau kepada masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak Semeru," pungkasnya.
Dijelaskan oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS), bahwa sejak tahun 2020, pendakian masih ditutup.
"Memang pendakian sudah kami tutup sejak 2020 sampai sekarang, kami belum membuka pendakian Semeru sampai sekarang," jelas Kepala Bagian Tata Usaha BBTNBTS Septi Eka Wardhani ketika dihubungi detikTravel, Senin (8/1/2024).
Ia menjelaskan hal tersebut karena kondisi Semeru yang masih belum memungkinkan untuk pendakian. Mulai dari pandemi Covid-19, hingga tingkat aktivitas gunung.
"Awalnya karena Covid, ketika mau dibuka ternyata Semeru erupsi besar (tahun 2021) dan sampai sekarang statusnya masih level 3 sehingga kami belum buka pendakian," terangnya.
______________
Artikel ini telah tayang di detikJatim
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol