Jamu Jadi Warisan Budaya UNESCO, Ini Harapan Perajin Jamu Tradisional

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jamu Jadi Warisan Budaya UNESCO, Ini Harapan Perajin Jamu Tradisional

Putu Intan - detikTravel
Selasa, 09 Jan 2024 06:39 WIB
Desa Jamu Kiringan di Yogyakarta
Perajin jamu di Desa Kiringan. (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Ditetapkannya jamu sebagai warisan budaya takbenda UNESCO menjadi harapan baru untuk perajin jamu tradisional. Mereka ingin produknya juga makin mendunia.

Budaya sehat jamu ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda melalui Komite Konvensi Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada awal Desember 2023.

Budaya sehat jamu meliputi keterampilan tradisional dan nilai-nilai budaya yang terkait dengan obat-obatan alami tradisional yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan dan rempah-rempah. Selain itu, metode pengobatan tradisional juga bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dengan meningkatkan kekebalan tubuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabar penetapan ini sudah terdengar sampai Desa Wisata Kiringan di Yogyakarta yang merupakan desa para perajin jamu tradisional. detikcom sempat berkunjung ke sana beberapa waktu lalu dan berjumpa dengan Mujiarti, ketua perajin jamu di sana.

Mujiarti menyambut baik kabar diakuinya jamu di mata internasional. Sebagai perajin jamu yang melestarikan racikan nenek moyang, ia turut bangga dengan pencapaian tersebut.

ADVERTISEMENT

Mujiarti berharap penetapan ini dapat membantu produk UMKM jamu di Desa Wisata Kiringan untuk semakin dikenal dunia. Ia ingin pemerintah dapat membantu ekspor jamu ke luar negeri.

"Harapannya untuk Kiringan, ada yang berminat memberi solusi, memberi peluang biar jamu bisa diekspor. Kita punya perkumpulan, kita bisa bikin bareng. Koperasi juga ada kepengurusannya," ujar Mujiarti.

Dia mengatakan, rencana ekspor itu sudah ada sejak lama. Para perajin jamu di Desa Kiringan yang berjumlah 132 orang juga sudah diarahkan untuk membuat kemasan jamu yang menarik untuk pasar internasional. Hanya, sampai sekarang belum ada realisasi.

"Pemerintah katanya, mau diarahkan untuk diekspor tapi belum tahu (kapan). Kita berharap mau dituntun. Katanya pengepakan belum bagus," ujarnya.

Saat ini, Mujiarti dan para perajin jamu baru menjual jamu di Yogyakarta. Mereka juga hanya mengandalkan para langganan. Ke depan, diharapkan ada sistem yang dapat membantu pemasaran jamu ini agar menjangkau masyarakat luas.




(pin/fem)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Adu Keren Desa Wisata
Adu Keren Desa Wisata
328 Konten
Ada berbagai desa menarik di Indonesia. Selain mengandalkan panorama alam, desa ini menawarkan berbagai pengalaman kuliner dan wisata yang berbeda.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads