Seorang selebgram membagikan tidak mengenakan saat berkeliling di Bali di Instagram. Berniat membuat konten, eh malah dipalak Rp 200 ribu.
Konten kreator itu bernama Miya Sriwinarti. Dia berencana membuat konten di jalan menuju Air Terjun Tibumana, Susut, Bangli, Bali.
Namun, hasrat itu gagal setelah seorang pria mendatangi dan meminta uang Rp 200 ribu. Dia pun menceritakan pengalaman tersebut melalui media sosial (medsos) dan viral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Miya dan suaminya berangkat dari Nusa Dua, Badung, dan tiba di tempat berfoto pada pukul 06.30 Wita, Senin (8/1/2024). Mereka sengaja ingin berfoto di jalan menuju Air Terjun Tibumana berfoto liburan, bukan untuk pemotretan profesional.
Miya terkejut saat seorang pria datang lalu meminta Rp 200 ribu. Apalagi, sebelumnya, teman Miya juga pernah berfoto di lokasi yang sama untuk konten medsos.
"Di situ saya bilang ke bapaknya, kalau kata teman-teman saya, yang pernah foto dan ngonten di sini, itu gratis," tutur Miya kepada detikBali, Senin malam.
"Ini daerah saya, bukan daerah kamu," ujar pria itu kepada Miya.
Pria itu juga menyatakan keberatan jika jalan di desa itu disebut jalan umum. Dia lantas menyebut Miya tidak punya uang dan meninggalkan kreator konten tersebut.
Miya tak sempat minta tolong maupun bertanya ke warga sekitar atas pemerasan tersebut. Pasangan itu bergegas meninggalkan lokasi tersebut karena khawatir timbul keributan.
"Bapaknya bilang warga sana dan yang punya daerah situ. Jadi saat itu saya cuma berpikir untuk cepat pulang saja," kata Miya.
Miya menyayangkan pemerasan tersebut. Menurut dia, jika kawasan tersebut dijadikan tempat wisata, pemerintah daerah maupun pengelola wisata seharusnya mendirikan loket yang dijaga pengelola dan menaruh papan informasi sehingga wisatawan tidak salah paham.
Miya juga merasa diperlakukan tidak adil. Sebab, saat itu ada seorang pemandu yang tengah membawa wisatawan asing, tapi tidak dimintai uang oleh pria tersebut.
"Padahal bawa turis luar loh dan proper banget bawa beberapa kamera profesional, drone, dan lain-lain, atau mungkin karena mereka bisa bahasa Bali jadi nggak diminta (uang)? Entah kenapa yang diminta uang cuma aku saja," ujar Miya.
Kepala Dinas Pariwisata Bangli I Wayan Sugiarta sudah mengetahui dugaan pemerasan terhadap wisatawan tersebut. "Kami cek dulu," ujarnya.
Sugiarta mengeklaim sosialisasi atau pembinaan perihal desa wisata sudah sudah dilakukan. Tujuannya, agar peristiwa seperti yang dialami Miya tidak terjadi.
***
Artikel ini telah tayang di detikBali.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda