Jepang cepat belajar dari kecelakaan yang terjadi baru-baru ini. Kini protokol kontrol lalu lintas udara akan diperketat oleh pemerintah.
Dilansir dari Channel News Asia pada Rabu (10/1/2024), persyaratan baru itu akan berlaku secara nasional. Seorang staf harus terus-menerus mengawasi sistem pemantauan yang memberi peringatan kepada menara pengawas ketika terjadi pelanggaran di landasan pacu.
Untuk mencegah kesalahpahaman, pengawas tidak boleh memberi tahu pesawat urutan lepas landas. Ini disampaikan langsung oleh Kementerian Transportasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu misi terbesar saya adalah memulihkan kepercayaan terhadap penerbangan sebagai transportasi umum," kata Menteri Transportasi Jepang Tetsui Saito.
Kementerian juga akan membentuk panel ahli untuk menyelidiki secara lebih lanjut soal peningkatan keselamatan dan rekomendasinya dalam minggu ini.
Kecelakaan terjadi di Bandara Haneda Tokyo pada Selasa (2/1). Saat itu pengawas mengizinkan pesawat Japan Airlines (JAL) untuk mendarat, namun pesawat penjaga pantai diinstruksikan untuk berhenti sebelum landasan pacu.
Pengawas mengatakan pada pesawat penjaga pantai bahwa mereka berada di urutan nomor 1, yang artinya pesawat itu sedang dalam antrean untuk lepas landas.
Namun pilot pesawat penjaga pantai yakin bahwa dirinya mendapat izin untuk pindah ke landasan pacu, tempat pesawat itu berada sekita 40 detik sebelum kecelakaan dengan pesawat JAL.
Kebakaran hebat terjadi, semua penumpang dan kru kabin JAL selamat. Namun 5 dari 6 petugas pesawat penjaga pantai tewas.
Puing-puing kedua pesawat telah dibersihkan dari landasan Haneda. Operasi penerbangan telah kembali normal dengan staf tambahan sejak Sabtu (6/1).
Kini semua bandara Jepang akan dengan sangat hati-hati dalam mengontrol lalu lintas udara. Seorang staf juga akan ditempatkan sebagai pengawas sistem peringatan.
"Staf pusat kendali harus memantau berbagai hal dan tidak hanya menatap sistem peringatan," ujar seorang pejabat kementerian trasnportasi.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol