Seekor gajah latih di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) bernama Rahman mati dibunuh. Ini membuat dunia konservasi Indonesia kembali berduka.
Matinya gajah berusia 46 tahun itu pertama diketahui pawang atau mahout bernama Jumadi pada Rabu (10/1) pukul 08.30 WIB. Saat itu Jumadi selaku penanggung jawab gajah Rahman seperti rutinitas biasanya bermaksud mau memindahkan ikatan gajah Rahman.
"Saat saudara Jumadi memanggil-manggil gajah Rahman dengan membawakan buah tak ada respon. Tak seperti biasanya," kata Kepala TNTN, Heru Sutmantoro saat dikonfirmasi, Kamis (11/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah didekati, ditemukan gajah Rahman sudah dalam kondisi tergeletak lemas. Bahkan gading sebelah kiri sudah terpotong dan hilang.
Baca juga: Medan Zoo Kritis, Tak Ada Bantuan dari APBD |
Jumadi lalu melaporkan kejadian tersebut kepada koordinator mahout, Ruswanto. Selanjutnya laporan diteruskan ke SPTN Wilayah I Lubuk Kembang Bunga.
"Di sekitar TKP tidak ditemukan barang -barang yang diduga digunakan pemburu untuk melumpuhkan gajah Rahman. Melihat kondisi gajah Rahman, diduga kuat gajah tersebut diracun terlebih dahulu sebelum dipotong gadingnya," kata Heru.
Selanjutnya petugas dan dokter hewan ke lokasi untuk penanganan. Petugas turut memberikan obat pencahar melalui mulut pakai selang.
"Sekitar pukul 15.55 WIB gajah Rahman meninggal. Lalu sekitar pukul 22.30 WIB, tim dokter hewan dari BBKSDA Riau tiba di lokasi gajah mati dan langsung melakukan tindakan nekropsi," katanya.
"Diagnosa penyebab kematian gajah diduga karena keracunan. Kegiatan nekropsi selasai pukul 02.00 WIB dini hari tadi dan gajah akhirnya dikubur," kata Heru lagi.
***
Baca berita selengkapnya di sini.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan