Kyoto Promosikan 'Pariwisata Tangan Kosong', Apa Itu?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kyoto Promosikan 'Pariwisata Tangan Kosong', Apa Itu?

Femi Diah, bonauli - detikTravel
Sabtu, 13 Jan 2024 15:20 WIB
Full length of young maikos holding red umbrellas during rainy season. Beautiful geisha girls wearing traditional dress called kimono. They are walking on wet street.
Geisha di Kyoto (iStock)
Kyoto -

Kyoto sangat serius dalam memberantas overtourism. Selain perubahan dalam transportasi, ada lagi nih Pariwisata Tangan Kosong.

Dilansir dari Japan Today pada Sabtu (13/1/2024), Kyoto mengalami peningkatan jumlah wisatawan usai pandemi yang tak terkira. Jumlahnya mulai bikin risih dan condong terjadi kelebihan turis atau overtourism. Pemerintah menilai itu menjadi potensi konflik sosial dan budaya turis dan warga lokal, juga masalah macet dan kekurangan transportasi umum.

Kyoto meluncurkan sebuah kampanye wisata baru untuk mengurangi tingkat overtourism. Namanya Pariwisata Tangan Kosong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampanye itu dilakukan melalui situs resmi pariwisata mulai 2023. Kampanye Pariwisata tangan Kosong itu dipromosikan secara aktif dan masif oleh pemerintah Kyoto.

Apa maksudnya ya?

ADVERTISEMENT

Pariwisata Tangan Kosong adalah turis liburan tanpa membawa tas besar atau koper, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan kemacetan.

"Pariwisata Tangan Kosong bagian dari strategi melawan overtourism yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pengunjung secara keseluruhan," tulis situs.

Bukan Jepang namanya kalau tidak memberikan solusi dari kebijakan mereka. Untuk itu, Jepang menambah perusahaan penitipan bagasi sementara. Jumlahnya meningkat tajam, dari 4 menjadi 63 perusahaan.

Penitipan barang ini diintegrasi dengan Google Maps untuk memfasilitasi akses lokasi bagi turis yang mencari loker terdekat.

Menurut seorang pejabat pemerintah kota, beberapa pengemudi bus telah melaporkan penurunan jumlah penumpang yang membawa tas besar. Pemerintah kota semakin siap untuk mengintensifkan upaya mempopulerkan pariwisata tangan kosong.

"Kita perlu mengkomunikasikan informasi yang relevan secara terus-menerus dan berulang-ulang," ujar pejabat itu.




(bnl/bnl)

Hide Ads