Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menanggapi rencana Jepang mewajibkan tes TBC untuk Indonesia sebelum memasuki wilayahnya. Aturan itu diterapkan mulai April 2024.
"Sebenarnya peningkatan kewaspadaan Jepang terhadap TB ke beberapa negara sudah mulai Januari 2020, hanya saja penerapannya baru 2024 karena Menkesnya baru," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes dr Imran Pambudi, MPHM, seperti dikutip dari detikHealth, Rabu (17/1/2023).
Kemenkes telah mendapatkan notifikasi dari Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo mengenai aturan yang direncanakan berlaku mulai April 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya berlaku untuk yang akan tinggal atau bekerja di Jepang lebih dari 3 bulan," dr Imran menambahkan.
Ya, Menteri Kesehatan Jepang Keizo Takemi mengatakan tes tuberkulosis (TBC) itu diterapkan di enam negara untuk kunjungan ke Jepang. Keenam negara tersebut adalah Filipina, Vietnam, China, Indonesia, Nepal, dan Myanmar.
Takemi menyebut banyak pasien TBC baru di Jepang berasal dari negara-negara tersebut. Masyarakat dari keenam negara itu diminta untuk melakukan tes TBC di institusi medis yang ditunjuk pemerintah Jepang sebelum mereka melakukan perjalanan ke Jepang. Jika hasil tes positif, Jepang tidak akan mengeluarkan visa kepada mereka.
"Kami sedang melakukan persiapan implementasi secepatnya. Kami berharap dapat memulainya pada tahun fiskal berikutnya," kata Takemi dikutip dari The Asahi.
Penyakit TBC di kalangan orang non-Jepang meningkat 40 persen dalam lima tahun sejak 2012, dengan 1.530 orang terjangkit TBC pada 2017. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk asing, yang mencapai rekor sekitar 2,63 juta orang pada akhir Juni lalu.
***
Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikHealth
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit