Sebuah keluarga seolah menelan pil pahit saat naik Jetstar. Mereka kehilangan koper yang berisi barang berharga dan sentimental dalam penerbangan.
Keluarga itu adalah Robyn, pasangannya, dan dua anak berusia dua dan empat tahun. Mereka tengah mengunjungi keluarga di Tasmania, Australia, untuk liburan Natal dan kembali ke rumah mereka di Victoria pada malam tahun baru.
Melansir Kidspot, Rabu (24/1/2024), ibu asal Melbourne itu menyebut sudah biasa melakukan penerbangan dengan rute yang sama. Dia menyebut dalam 15 tahun, ia melalui rute penerbangan ini selama tiga atau empat kali setiap tahunnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kali ini mereka tiba di Bandara Melbourne dan mendapati jumlah koper mereka tidak lengkap. Koper biru besar merek Nautica yang mereka bawa ternyata hilang. Padahal, koper itu disebut yang paling berharga bagi mereka.
Isinya adalah lukisan antik dan berbagai mainan. Salah satu mainannya yakni playmobil berusia 30 tahun yang harganya berkisar antara AUD 140 (Rp 1,44 juta-an) hingga AUD 400 (Rp 4,13 juta-an) secara online.
"Seandainya saja itu hanya pakaian kotor dan peralatan mandi bekas, kesedihan kami tidak akan terwujud," ujar Robyn dalam forum Reddit.
Ia kecewa karena selain barang tersebut memiliki harga yang lumayan, mainan-mainan di dalam koper itu kepunyaan pasangannya saat masih kecil. Barang itu dibawa dari Jerman dan ditujukan untuk anak-anak mereka untuk memberikan kebahagiaan lintas generasi.
Sekarang anak-anak mereka terus menanyakan kapan mereka bisa kembali memainkan permainan tersebut.
Selain mainan, ada pula lukisan yang berharga baginya. Lukisan itu dihadiahkan oleh ibunya sebagai hadiah ulang tahun. Barang tersebut sentimentil karena ibunya sejak saat itu menderita radang sendi dan perubahan penglihatan. Itu membuat karya seni tersebut tak ternilai bagi Robyn dan keluarga.
"Salah satunya adalah gambar dirinya saat masih muda yang dibuat oleh seorang seniman Afrika Selatan yang terkenal," kata dia.
"Dan itu cukup berharga, tetapi dibingkai, jadi saya tidak diizinkan untuk membawanya ke dalam (pesawat)," tuturnya.
Robyn mengatakan bahwa dia menghubungi Jetstar mengenai kopernya yang hilang, tetapi maskapai penerbangan tersebut tidak dapat menemukannya. Maskapai ini mengonfirmasi bahwa koper tersebut ada di dalam penerbangan dari Hobart ke Melbourne, namun koper tersebut telah lenyap begitu saja.
"Jetstar mengaku sedang menyelidikinya, tapi saya khawatir mereka mungkin hanya menunggu koper itu masuk ke sebuah ruangan," ujar ibu yang frustrasi tersebut.
"Mungkin koper kami akan mendekam selamanya di gudang yang sepi, ditakdirkan untuk menghantui bagasi di Terminal 4," kata dia.
"Pada tahap ini, kami berharap kami dapat 'enam derajat Kevin Bacon (teknik memecahkan teka-teki)' dengan cara kami kepada seseorang yang memiliki hati yang entah sedang bekerja pada malam itu atau yang dapat memeriksa tempat-tempat yang tidak boleh kami kunjungi dan membantu koper tersebut sampai ke tempat yang seharusnya untuk kembali kepada kami," katanya.
Seorang juru bicara dari Jetstar menanggapi keluhan dan kehilangan tersebut.
"ingin mengucapkan terima kasih kepada (Robyn) atas kesabarannya sementara kami berusaha menemukan tasnya," ujar dia.
"Catatan kami menunjukkan bahwa tasnya dimasukkan ke dalam penerbangan dan setelah tiba di Melbourne, tas tersebut diletakkan di bagasi," kata mereka.
"Kami telah bekerja sama dengan Bandara Melbourne untuk mengakses kamera keamanan guna membantu menemukan tasnya dan akan memberikan kabar terbaru kepada Nyonya Miller sesegera mungkin," ujar dia.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan